Mataram (ANTARA) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) terpencil di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, terancam gagal.
Dua sekolah yang terancam gagal mengikuti UNBK pada 22-25 April 2019 itu adalah SMPN Satu Atap (Satap) 9 Soromandi dan SMPN 3 Soromandi.
Ancaman itu datang menyusul kesiapan pihak sekolah yang tidak dapat menyediakan sarana penunjang untuk pelaksanaan UNBK.
"Kami kekurangan komputer," kata Kasman, Kepala SMPN Satap 9 Soromandi yang dihubungi wartawan dari Mataram, Rabu (20/3).
Lokasi dua sekolah ini memang diketahui berada jauh dari kebisingan kota, tepatnya di daerah pesisir Barat Laut pusat Pemerintah Kabupaten Bima.
Meski demikian, semangat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan para pelajarnya, pihak sekolah telah mencarikan alternatif lain.
"Kemungkinan pelaksanaan UNBK April besok, kami akan menumpang di SMAN 2 Soromandi," ujarnya.
Kemungkinan itu pun telah didukung penuh oleh pihak SMAN 2 Soromandi. Jelang pelaksanaannya, para pelajar kelas IX dari dua sekolah tersebut telah mengikuti uji coba pelaksanaan UNBK di SMAN 2 Soromandi, pada 18-19 Maret 2019.
"Dua hari kemarin, murid-murid kelas tiga sudah numpang gladi (uji coba pelaksanaan UNBK) di SMAN 2 Soromandi," ucapnya.
Sementara, Plt Kepala SMAN 2 Soromandi M Rifial Akbar, yang dihubungi wartawan, mengatakan, pihaknya telah mengizinkan untuk dua sekolah tersebut melaksanakan UNBK pada April mendatang.
Izin itu diberikan karena SMAN 2 Soromandi memiliki sarana penunjang yang layak untuk pelaksanaan UNBK.
"Kami mengerti kondisi riil dua sekolah ini, karena itu, kami menyambutnya dengan baik. Ini juga demi keberlangsungan pendidikan anak bangsa yang jauh dari akses pendidikan yang layak," kata Rifial Akbar.
Meskipun persoalannya telah terpecahkan, namun Rifial Akbar, yang juga masih aktif sebagai Kepala SMAN 1 Soromandi, berharap kepada pemerintah untuk segera memenuhi kebutuhan pendidikan, khususnya di daerah-daerah terpencil.
"Kedepannya, kami berharap pemda bisa memberikan perhatian lebih, khususnya di daerah terpencil dengan menyediakan fasilitas ruangan yang layak, seperti laboratorium komputer, dan fasilitas internet," ucapnya.
Lebih lanjut, dukungan untuk pelaksanaan UNBK dua SMP dari daerah terpencil ini, diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan. Harapan besar juga turut disampaikan untuk mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang mampu mengangkat SDM masyarakat Soromandi.
"Semoga para perserta yang ikut UNBK ini mampu menyelesaikannya dengan baik hingga melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Harap kita, mereka juga mampu berbuat untuk kemajuan Soromandi dan daerah," ujarnya.
Berita Terkait
Di Tengah Waspada Covid-19, PLN NTB Tetap Siaga Amankan Pasokan Listrik untuk Pelaksanaan UNBK 2020
Selasa, 17 Maret 2020 8:53
Kemenag: 100 persen madrasah di Mataram menjadi pelaksana UNBK
Minggu, 23 Februari 2020 17:02
Disdik Mataram menargetkan UNBK diterapkan 100 persen
Senin, 10 Februari 2020 14:38
Demi UNBK siswa SMPN 2 Pulau Sembilan arungi laut 17 jam
Rabu, 24 April 2019 15:43
Pemkot Mataram menargetkan tahun depan semua sekolah UNBK
Selasa, 23 April 2019 13:45
Wali Kota Mataram memantau pelaksanaan UN
Senin, 22 April 2019 13:50
Disdik mendistribusikan soal ujian nasional
Sabtu, 20 April 2019 13:50
Disdik meminta orang tua ingatkan siswa fokus ikuti UN
Minggu, 14 April 2019 20:24