Mataram (ANTARA) - Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang jalur bypass Tembolak Pelangi, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyambut baik rencana relokasi yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Mataram.
"Kami menunggu inisiatif itu meskipun ada kekhawatiran awal terkait adaptasi dengan lokasi baru dari sisi ekonomi," kata salah seorang pedagang bernama Pauzah saat ditemui di Tembolak Pelangi, Kota Mataram, Kamis.
Para pedagang berharap relokasi dan penataan yang hendak dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram bisa sama-sama menguntungkan, baik dari sisi penjualan hingga kelancaran arus lalu lintas.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Pemerintah Kota Mataram menggulirkan rencana penataan pedagang kaki lima yang memenuhi bahu jalan hingga ke badan jalan di jalur baypass Tembolak Pelangi.
Baca juga: PKL di CFD Mataram bakal dialihkan ke bekas Bandara Selaparang
Keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di sana seringkali membuat arus kendaraan menjadi terhambat lantaran para pengendara yang berbelanja memarkirkan kendaraan mereka langsung di depan gerai pedagang.
Sekretaris Daerah Kota Mataram Lalu Alwan Basri mengatakan pihaknya menggulirkan pembangunan sentra kuliner baru untuk menampung para pedagang kaki lima yang direlokasi dari jalan baypass Tembolak Pelangi.
Langkah itu demi mewujudkan keamanan dan kenyamanan lalu lintas serta menciptakan pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih berkelanjutan bagi para pelaku usaha kecil.
Baca juga: Satpol PP dampingi relokasi PKL Pantai Ampenan Mataram
Alwan Basri mengakui jumlah pedagang kaki lima yang berjualan di sana semakin ramai apalagi saat sore hingga malam. Kondisi jalan yang dipenuhi pedagang kaki lima membuat jalan bypass seperti pasar dan seringkali macet saat jam sibuk.
Pemerintah Kota Mataram telah memiliki rencana besar atau grand design terkait kebijakan relokasi tersebut. Para pedagang bakal ditata ke lahan milik Pemerintah Kota Mataram sebelum tugu Tembolak Pelangi.
