Sungai di Indonesia 82 persen tercemar dan kritis

id Sungai

Sungai di Indonesia 82 persen tercemar dan kritis

Sampah botol plastik memenuhi sebagian perairan di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera Koetaraja, Banda Aceh, Aceh, Senin (4/3/2019). Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan menyebabkan pelabuhan perikanan di daerah itu tercemar sampah botol plastik bekas. ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj. (ANTARA FOTO/AMPELSA)

Mataram (ANTARA) - Sungai di Indonesia yang kondisinya tercemar dan kritis mencapai 82 persen dari 550  sungai yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga airnya tidak layak untuk dikonsumsi.

"Dari lebih 550 sungai itu, 52 sungai strategis di Indonesia dalam keadaan tercemar, di antaranya Sungai Ciliwung di DKI Jakarta dan Sungai Citarum di Jawa Barat," kata Direktur Forest and Freshwater dari World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Irwan Gunawan dalam diskusi "Bersama Menjaga Air Sumber Kehidupan" dalam memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret, Jakarta, Jumat.

Ia mengungkapkan, sungai-sungai di Indonesia, yang penting untuk kegiatan sosial, pertanian, dan industri itu sebagian besar berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan karena tercemar limbah domestik seperti dari rumah tangga dan industri.

Irwan menuturkan dari sekian ratus sungai di Indonesia, yang baru dipantau secara intensif dan bisa dilaporkan setiap tahun hanya 82 sungai.

Sampai dengan Desember 2018, dari 82 sungai yang dipantau itu , 50 sungai kondisinya tetap dan relatif stabil, 18 sungai membaik serta 14 sungai makin memburuk.

Dia menuturkan pentingnya keberlanjutan air dan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor produksi yang memerlukan air sebagai bahan baku.

Ia mengingatkan semua pihak untuk bekerja sama memastikan ketersediaan dan keberlanjutan air tawar karena air memiliki peran penting bagi kehidupan.