Menko PM mengangkat empat korban selamat ponpes ambruk

id Menko PM,Muhaimin Iskandar,Pondok Pesantren Ambruk,Ponpes Sidoarjo Ambruk

Menko PM mengangkat empat korban selamat ponpes ambruk

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (kedua kiri) saat mengunjungi salah satu korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, di salah satu rumah sakit di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). (ANTARA/HO-Kemenko PM)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengangkat empat korban selamat dari kejadian ambruknya salah satu bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai anak angkat.

Menko PM mengatakan dirinya akan menanggung pendidikan korban atas nama Haikal, Syaiful Rozi, Nur Ahmad, dan Maulana, hingga perguruan tinggi.

“Insyaallah saya akan mengurus mereka sampai kuliah. Ini bentuk tanggung jawab moral agar mereka tetap punya masa depan yang cerah,” ujar Menko PM dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Senator Lia: Kepedulian Gubernur Jatim di Ponpes Al Khoziny mengharukan

Sementara itu, dia menyampaikan belasungkawa secara mendalam atas musibah yang melukai dan menewaskan sejumlah santri tersebut.

Ia berharap keluarga korban diberi ketabahan dalam menghadapi musibah tersebut.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan berat ini,” katanya.

Baca juga: Menko PM dan Menko PMK menyepakati langkah cegah ponpes ambruk

Sebelumnya, salah satu bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo ambruk pada 29 September 2025.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan berdasarkan data sementara yang dihimpun Basarnas tercatat 108 orang menjadi korban dengan rincian 103 selamat dan dirawat, serta lima orang dinyatakan meninggal dunia.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.