Sidoarjo (ANTARA) - Senator Jawa Timur Lia Istifhama menilai kepedulian Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam penanganan robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, begitu mengharukan.
“Gerak cepat dan kompak dari gubernur, wagub, sekdaprov, dan jajaran Pemprov Jatim menunjukkan kekompakan kepedulian yang luar biasa. Kita semua berharap proses evakuasi segera tuntas dan seluruh korban yang selamat mendapat penanganan terbaik,” ujar Lia di sela kegiatan dialog kebangsaan di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9).
Seperti diketahui, bangunan mushala lantai tiga Ponpes Al Khoziny roboh saat digunakan ratusan santri melaksanakan shalat Ashar berjamaah pada Senin (29/9). Hingga kini, evakuasi masih berlangsung karena puluhan santri diduga tertimbun reruntuhan.
Baca juga: Tim gabungan masih cari 38 santri dari reruntuhan pesantren ambruk
Gubernur Khofifah yang turun langsung ke lokasi menegaskan proses evakuasi akan dilakukan maksimal hingga tuntas. “BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Sidoarjo, Basarnas, TNI-Polri bersama relawan lintas organisasi terus melakukan evakuasi korban secara maksimal dan tanpa henti,” katanya.
Khofifah menyebut alat berat telah disiagakan, namun kondisi reruntuhan belum memungkinkan penggunaan ekskavator. Pemprov Jatim juga membuka crisis center di lokasi pondok untuk memfasilitasi wali santri yang menanyakan kondisi anak mereka.
Baca juga: Sebanyak 38 santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo masih terjebak reruntuhan
Puluhan ambulans disiagakan untuk membawa korban ke lima rumah sakit rujukan, yakni RSI Siti Hajar, RSUD R.T. Notopuro, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, dan RSUD Sidoarjo.
Hingga Rabu (1/10) dini hari, dilaporkan tiga santri meninggal dunia, puluhan luka-luka, dan 38 santri diduga masih tertimbun puing.
Lia mengaku turut merasakan duka mendalam atas musibah ini. “Sebagai seorang ibu yang juga memiliki anak di pesantren, saya bisa merasakan kepedihan para wali santri. Santri adalah pencari ilmu, mereka pelita kehidupan. Musibah ini menjadi cobaan yang begitu berat bagi kita semua,” ujarnya.
Baca juga: Satu santri meninggal akibat bangunan di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo ambruk
