Cegah banjir ulang, Sungai di NTB mulai dinormalisasi

id pemprov ntb,normalisasi sungai,gagal panen,lombok timur,aturan awig-awing

Cegah banjir ulang, Sungai di NTB mulai dinormalisasi

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal (kedua kanan) meninjau kawasan terdampak banjir bandang agar segera dilakukan normalisasi sungai di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Senin (6/10/2025). ANTARA/HO-Diskominfotik NTB

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan normalisasi sungai untuk mencegah banjir susulan agar tidak kembali merusak areal pertanian di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur.

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan pihaknya bersama Badan Wilayah Sungai Nusa Tenggara I segera mengeruk sedimentasi dan memasang tanggul sementara dari karung berisi material.

"Saya minta ini secepatnya, kasihan masyarakat petani jadi korban akibat banjir," ujarnya di Mataram, Selasa.

Baca juga: Gubernur Iqbal ajak warga NTB jaga kebersihan sungai

Pada 18 September 2025 banjir bandang menyebabkan 40 hektare lebih lahan pertanian di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur rusak dan gagal panen.

Sungai Tanggek di daerah tersebut meluap, sehingga merendam dan menimbun lahan pertanian yang hampir memasuki masa panen dengan material pasir dan batu.

Iqbal mengungkapkan pemerintah mengerahkan alat berat untuk mengeruk sedimentasi sungai agar bisa kembali normal. Pengerukan sungai sebagai solusi jangka pendek untuk menangani luapan air hujan.

Baca juga: PUPR NTB: Sungai yang melintasi Mataram perlu normalisasi

Ia meminta masyarakat dari hulu hingga hilir sungai menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai sebagai solusi jangka panjang mencegah banjir.

"Saya minta Pemkab Lombok Timur, camat, kepala desa, kepala dusun, dan masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan sungai dengan membuat kesepakatan bersama berupa aturan adat awig-awing," pungkas Iqbal.

Baca juga: Kodim Lombok Tengah bersama warga bersihkan sungai dari sampah

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.