Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), segera melakukan pendataan terhadap anak-anak yang terindikasi tidak sekolah melalui aplikasi Mataram Terampil.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Selasa, mengatakan aplikasi tersebut sebagai wadah menyinkronkan data anak sekolah bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram.
"Melalui aplikasi tersebut, kami bisa mendeteksi by name by address anak-anak yang tidak sekolah di Kota Mataram," katanya.
Selain itu, lanjutnya, garda terdepan dalam pengisian aplikasi Mataram Terampil adalah pihak kecamatan dan kelurahan, bekerja sama dengan lingkungan sebab merekalah yang tahu persis kondisi riil warga mereka mana yang sekolah dan tidak.
Baca juga: Para orang tua di Mataram diimbau tak paksa anak masuk sekolah tertentu
Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), jumlah anak tidak sekolah di Kota Mataram sekitar 2.000 anak.
Data itulah yang akan disinkronkan melalui aplikasi tersebut, kata dia, karena siapa tahu data 2.000 anak tidak sekolah itu termasuk juga data anak tidak sekolah tingkat SMA.
Kemudian, lanjutnya, anak-anak yang sudah didata tidak sekolah akan dicari penyebab serta solusi bagi mereka agar dapat kembali ke bangku sekolah.
Misalnya, kata dia, dengan diintegrasikan ke PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), atau ke sekolah sesuai dengan usia mereka.
"Untuk tingkat SD dan SMP tentu itu menjadi ranah kami, sedangkan anak usia SMA akan kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi NTB," katanya.
Baca juga: Disdik menjamin tidak ada anak Mataram tidak bersekolah
Anak tidak sekolah, lanjut dia, bukan tanggung jawab Dinas Pendidikan dan pemerintah kota semata, melainkan juga tanggung jawab pemerintah provinsi dan lintas sektor, bahkan masyarakat secara umum.
Menurutnya, partisipasi masyarakat melaporkan ada anak usia sekolah tapi tidak sekolah di sekitarnya juga sangat penting. Dengan demikian anak-anak tidak sekolah bisa terselamatkan mendapatkan hak pendidikan yang layak.
"Targetnya, agar tidak ada lagi anak di Kota Mataram yang tidak sekolah," katanya.
