Mataram (ANTARA) - Satuan Pelayanan Penyelenggara Gizi (SPPG) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) menggelar focus group discussion (FGD) bertema "Mendukung pemerintah dalam program makan bergizi gratis dengan fokus pemenuhan gizi kelompok rentan", di Aula Namira Asrama Haji Mataram.
Kegiatan yang digelar pada Selasa (4/11), diikuti sekitar 40 peserta yang terdiri atas perwakilan SPPG swasta wilayah Ampenan, relawan SPPG, wali murid penerima manfaat, guru sekolah penerima program, serta awak media.
Kepala SPPG Polda NTB, Agiel Zed Agiel, menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) berawal dari inisiatif yang telah dijalankan di Jawa Barat pada 2023.
Program tersebut menunjukkan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Keberhasilan itu menjadi dasar lahirnya kebijakan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 2024, dengan pembentukan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan gizi masyarakat," katanya.
Baca juga: Legislator minta SOP dapur MBG di NTB diperketat
Menurutnya, MBG tidak hanya berfungsi sebagai program pemenuhan gizi, tetapi juga memiliki dampak luas terhadap peningkatan pendidikan, pertumbuhan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat.
"Program tersebut menjadi bagian dari upaya mencetak generasi emas Indonesia 2045 melalui intervensi gizi sejak dini," ujar Agiel.
PFM Ahli Madya Fungsi Pemeriksaan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Manaya Suryana Harahap, menegaskan pentingnya penerapan standar keamanan pangan mulai dari proses penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian makanan kepada masyarakat.
"Setiap tahap pengolahan harus memenuhi prinsip keamanan pangan agar makanan yang dikonsumsi anak-anak dan ibu hamil benar-benar aman serta bergizi," ucapnya.
Baca juga: NTB usulkan tambahan 100 dapur MBG untuk daerah terpencil
Ia juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan di lingkungan penyelenggara program.
Sementara itu, ahli gizi SPPG Polda NTB, Octavia Rizki Mutiah, dalam materinya bertajuk "Dari Gizi ke Prestasi" menekankan bahwa pemenuhan gizi seimbang merupakan pondasi utama bagi pertumbuhan dan prestasi anak.
"Anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita adalah kelompok rentan yang perlu mendapat perhatian khusus agar terhindar dari stunting dan gangguan tumbuh kembang," katanya.
Melalui kegiatan ini, SPPG Polda NTB berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung implementasi program makan bergizi gratis di wilayah NTB, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Baca juga: Puluhan santri di Lotim diare diduga usai santap MBG, begini tanggapan SPPG
Baca juga: Gubernur NTB bantah kelangkaan elpiji 3 Kg dipakai dapur MBG
