Jakarta (ANTARA) - Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menggandeng Persatuan Insinyur Indonesia (PII) melalui penandatanganan nota kesepahaman penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) untuk mencetak insinyur teknologi militer.
“Dengan PSPPI ini, kami berharap PII dan para insinyur anggota PII bisa turut membimbing dan mengajar para calon penyandang gelar profesi insinyur. Apalagi Unjani, yang yayasan pengelolanya terkait dengan TNI Angkatan Darat memiliki spesifikasi teknologi militer, sehingga kami berharap nanti akan mampu mencetak para insinyur teknologi militer,” ujar Rektor Unjani Prof. Agus Subagyo dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut Agus memandang pembukaan PSPPI merupakan momentum penting bagi universitasnya dalam memperkuat kontribusi terhadap pembangunan nasional, terutama dalam bidang manufaktur, pertahanan, dan sektor strategis lainnya.
Terlebih, kata dia, Unjani memiliki berbagai program studi teknik yang melahirkan banyak sarjana teknik. Sementara itu, Ketua Umum PII Ilham Akbar Habibie memandang kerja sama tersebut merupakan sebuah langkah strategis.
Baca juga: Industri tekstil perlu kepastian BMAD demi daya saing
“Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur di Unjani ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pendidikan profesi, dan meningkatkan ketersediaan insinyur profesional Indonesia,” kata Ilham.
Baca juga: Penjaminan Kereta Cepat Whoosh tunggu arahan Menkeu
Ilham kemudian memandang kerja sama tersebut menjadi langkah konkret untuk mendorong lahirnya lebih banyak insinyur yang kompeten dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, dia mengatakan PII akan memberikan pendampingan penuh dalam implementasi PSPPI, termasuk integrasi sistem keinsinyuran dan kolaborasi lintas sektor.
