Kementerian PU percepat penanganan konektivitas pasca-bencana

id kementerian pu,penanganan,konektivitas,bencana sumatera

Kementerian PU percepat penanganan konektivitas pasca-bencana

Sejumlah petugas Kementerian PU melakukan percepatan penanganan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di salah satu lokasi bencana di Sumatra. ANTARA/HO-Kementerian PU

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan percepatan penanganan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan konektivitas urat nadi pemulihan wilayah pasca-bencana karena akses jalan dan jembatan menjadi kunci utama pergerakan logistik, pelayanan darurat, dan pemulihan ekonomi masyarakat.

"Karena itu, kami bekerja tanpa jeda sejak awal untuk memastikan keterisolasian wilayah bisa ditangani secepat mungkin. Keselamatan masyarakat dan kelancaran mobilitas menjadi prioritas kami,” katanya.

Berdasarkan data hingga 9 Desember 2025, 72 ruas jalan nasional dan 30 jembatan nasional mengalami kerusakan dengan progres penanganan di Provinsi Aceh 51,14 persen, Sumatera Utara 78,69 persen, dan Sumatera Barat 76,14 persen.

Di Provinsi Aceh, penanganan sektor jalan dan jembatan nasional pada koridor-koridor vital terus dikerjakan. Penanganan yang sedang dikerjakan, antara lain Jembatan Krueng Meureudu di ruas Meureudu–Batas Pidie Jaya/Bireuen, Jembatan Krueng Tingkeum di Kota Bireuen–Batas Aceh Utara, serta Jembatan Teupin Mane di ruas Bireuen–Bener Meriah.

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Ditjen Bina Marga Kementerian PU juga telah menyelesaikan penanganan sejumlah ruas strategis yang sebelumnya terputus akibat banjir dan longsor, antara lain ruas Banda Aceh–Meureudu.

Ruas Batas Kota Lhokseumawe–Kota Langsa juga sudah dapat dilalui, dengan penanganan sedimen yang terus dilakukan di lapangan, sedangkan ruas Kota Langsa–Kota Kuala Simpang telah terbebas dari endapan material banjir.

Baca juga: Kementerian PU percepat pemasangan jembatan bailey di Bireun

Ruas Kota Kuala Simpang–Batas Provinsi Sumatera Utara sudah dapat dilalui seluruh jenis kendaraan, ruas Kota Kutacane–Batas Provinsi Sumatera Utara kini juga telah kembali dapat dilalui kendaraan.

Untuk Provinsi Sumatera Utara, tercatat 12 ruas jalan nasional dan empat jembatan nasional terdampak bencana. Penanganan darurat diprioritaskan pada sejumlah koridor utama yang masih terputus, di antaranya Tarutung–Sibolga, Tarutung–Sipirok, Sibolga–Batangtoru, dan Batangtoru–Singkuang.

Pada seluruh koridor tersebut telah dilakukan penanganan material longsor, penimbunan badan jalan, dan rekayasa lalu lintas dari dua arah.

Akses sementara juga dibuka melalui jalur alternatif, seperti Sidikalang–Barus–Sibolga serta ruas jalan provinsi Siborong-borong–Pangaribuan–Sipirok, sehingga mobilitas masyarakat tetap terjaga selama proses pemulihan berlangsung.

Baca juga: Kementerian PU intensifkan penanganan dampak bencana di Agam

Ruas vital lainnya yang juga telah kembali dapat dilalui kendaraan, yakni koridor Sidikalang–Singkil–Barus–Sorkam–Sibolga, Padang Sidempuan–Panyabungan–batas Sumbar, Padang Sidempuan–Batangtoru.

Di Provinsi Sumatera Barat, tercatat infrastruktur konektivitas terdampak berjumlah 30 ruas jalan nasional dan 12 jembatan nasional. Pemulihan difokuskan pada ruas Jalan Nasional di Padang-Bukittinggi di kawasan Lembah Anai, tepatnya di KM 63+500.

Selain itu, 12 lokasi longsor tambahan yang menggerus bahu jalan dan satu lajur sehingga penanganan harus dilakukan secara bertahap.

Saat ini, sejumlah akses utama antarkota dan kabupaten di Sumatera Barat telah berhasil dibuka kembali, seperti Padang–Pariaman–Lubuk Basung–Pasaman Barat–batas Sumut, Padang Panjang–Bukittinggi–Lubuk Sikaping–Batas Sumut, serta Bukittinggi–Payakumbuh–Batas Riau. Konektivitas ruas pesisir dan lintas provinsi seperti ruas Padang–Painan–Indrapura–Batas Bengkulu juga telah pulih.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.