Mataram (ANTARA) - Presiden terpilih dinilai perlu mendorong peningkatan riset kebencanaan terkait pengkajian prediksi bencana dan sistem peringatan dini, kata akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Dr Indra Permanajati, ST.,MT.
"Perlu lebih banyak lagi riset tentang prediksi bencana yang bisa terjadi di suatu wilayah dan juga pengembangan teknologi peringatan dini yang makin baik," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Indra yang merupakan dosen Mitigasi Bencana Geologi, Jurusan Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman tersebut menjelaskan, pengkajian-pengkajian riset kebencanaan selama ini memang sudah dilakukan dengan baik dengan menerapkannya sebagai salah satu prioritas kajian di bidang kebumian.
"Selama ini sudah banyak riset tentang kebencanaan, namun di masa mendatang, permasalahan tentang kebencanaan yang masih harus menjadi fokus penelitian adalah tentang pengkajian prediksi bencana dan sistem peringatan dini," katanya.
Konsep yang harus dikembangkan dalam pengkajian tersebut, kata dia, adalah mengenai prinsip pencegahan bencana guna memberikan hasil terhadap pengurangan risiko bencana.
Indra yang juga merupakan anggota Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IAKI) tersebut menambahkan, langkah yang kedua yang juga harus dilakukan oleh presiden dan wakil presiden terpilih adalah melibatkan lembaga perguruan tinggi yang ada di daerah untuk mempercepat kajian dan proses penanganan bencana.
"Karena wilayah Indonesia sangat luas dan proses pengkajian riset untuk memprediksi bencana dan teknologi penanganan bencana memerlukan waktu yang relatif lama maka dibutuhkan peranan perguruan tinggi dan lembaga pengembangan riset bencana yang ada di daerah-daerah," katanya.
Perguruan tinggi dan lembaga pengembangan riset bencana yang ada di daerah tersebut, tambah dia, harus menjadi garda terdepan dalam pengkajian mengenai prediksi bencana yang bisa terjadi disuatu wilayah dan pengembangan sistem peringatan dini.
"Diharapkan dengan strategi ini percepatan penanggulangan bencana akan berjalan cepat dan masif," katanya.
Dia mengatakan berbagai upaya tersebut merupakan bagian dari upaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi bencana.
"Pengkajian mengenai bencana juga berfungsi untuk menjaga infrastruktur dan wilayah lebih stabil dan lestari," demikian Indra Permanajati.
Berita Terkait
Perlu regulasi tanggulangi radikalisme di kampus
Sabtu, 4 Juni 2022 19:17
Jelang pemilu 2024, Laskar Poetra Soedirman ajak komponen bangsa jaga persatuan
Kamis, 8 Februari 2024 7:36
Wapres harap Al-Irsyad Al-Islamiyyah jadi pusat peradaban di Purwokerto
Selasa, 9 Januari 2024 8:19
Srikandi BUMN mengajak mahasiswa Unsoed sigap hadapi perubahan teknologi
Selasa, 22 Agustus 2023 22:55
Jangan jadikan pekerja tambang sebagai tersangka
Jumat, 28 Juli 2023 18:48
Muhammadiyah tak mudah percaya terhadap capres tertentu
Rabu, 19 Juli 2023 14:50
Pengembangkan aplikasi tingkatkan layanan terhadap pasien di RSMS Purwokerto
Jumat, 23 Juni 2023 18:01
KAI Purwokerto berikan kejutan Hari Kasih Sayang
Selasa, 14 Februari 2023 21:40