Ridwan Kamil: Dialog yang damai bisa pecahkan masalah

id Ridwan Kamil,gubenur jawa barat,indonesia-inggris

Ridwan Kamil: Dialog yang damai bisa pecahkan masalah

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, CEO Plastic Energy Carlos Monreal, dan Wali Kota Bogor Bima Arya saat membuat kesepakatan soal pembangunan pengolahan sampah plastik menjadi biodiesel dengan Plastic Energy di London, Inggris, Senin (22/7/2019). (Dok Humas Pemprov Jabar)

Mataram (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan dialog yang damai akan dapat memecahkan berbagai masalah yang ada di mana pun di dunia tidak terkecuali di Indonesia maupun di Inggris dengan penduduk yang multikultur dan berbagai agama.

Dialog yang damai adalah kunci yang akan dapat memecahkan berbagai masalah, ujar Gubernur Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil dalam acara dialog damai “Peaceful Dialogue,” yang diinisiasi British Institute for Peace bekerjasama dengan Asosiasi Muslim Inggris (The Association of British Muslims) di Hotel Hilton Manchester, Inggris, Selasa sore.

Dialog yang diikuti berbagai kalangan dengan latar belakang agama ini, dengan gayanya Ridwan Kamil bercerita mengenai pentingnya melakukan diskusi dalam upaya mencerdaskan masyarakat dari banjir informasi yang beredar di media sosial.

Ia mencontohkan kasus yang dihadapinya belakangan ini terkait misinformasi desain arsitektur yang dikritik oleh satu pihak dan dianggap keliru. Bukan terkait benar salahnya tetapi sebuah pemikiran satu pihak yang tidak pernah ada pandangan lainnya (second opinion) yang kemudian dibagikan ke masyarakat dan dipercayai, akan bisa menjadi satu satunya kebenaran yang ada.

Untuk itu ia berpesan kepada semua yang hadir untuk mempererat diskusi dan bertukar pikiran. Ridwan Kamil bahkan langsung memprogramkan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa peserta dialog yang mewakili beberapa lembaga.

Mengawali sambutan Ridwan Kamil memperkenalkan Islam Wassathiyah kepada dunia, Islam dari Indonesia dan mengatakan Indonesia mengakui adanya enam agama resmi. Hal ini terpancar pada saat menyampaikan salam dalam acara resmi dengan mengunakan ucapan salam dari enam agama resmi yang ada di Indonesia. Ridwan Kamil juga menyampaikan dasar negara Indonesia adalah Pancasila dimana sila pertama adalah mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dalam acara dialog yang diikuti dengan atusias oleh peserta, Gubernur menyampaikan program English for Ulama dalam upaya menyampaikan Islam ramah dan rencana mengirimkan ulama dari Jawa Barat untuk berdakwah di Inggris Raya. Jawa Barat berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan kerukunan umat beragama, demikian Ridwan Kamil.

Dialog diawali dengan sambutan dari Ahmad Nawaz, siswa yang selamat dari korban penembakan sekolah di Peshawar, Pakistan pada Tahun 2014. Ahmad Nawaz menceritakan kisah nya saat terjadi serangan di Peshawar pada bulan Desember, di mana saudara lelaki berusia 14 tahun dan 130 murid lainnya meninggal.

Ahmad Nawaz yang kemudian diterbangkan ke Birmingham untuk menjalani operasi, sekarang menjadi duta perdamaian.

Ketua PPIUK 2018/2019, Arif Rohman menyebutkan menarik untuk menyimak paparan kang Emil yang mencoba memaparkan upaya yang dikerjakan selama menjabat menjadi Gubernur Jabar dalam mendukung terciptanya kondisi yang tentram dan aman bagi warganya.

Dikatakannya sebagai bagian dari generasi milenial yang aktif menggunakan media sosial, ia pun merasa tersentil ketika disebutkan bahwa konten media sosial di Indonesia bisa menjadi alat pemersatu atau bahkan pemecah belah tergantung dari bagaimana konten media sosial tersebut ditulis.

Kang Emil mencontohkan saat dia menggalang dana untuk membantu korban kekerasan terhadap etnis Rohingya hanya dengan mengajak "followernya" di medsos. 

Dalam kesempatan itu Ridwan Kamil mengutip surat Al Imran ayat 26 yang dibacakan sebagai pengingat saat menjadi pejabat publik yaitu kekuasan dan kemuliaan dapat diberikan kepada yang dikehendaki tetapi juga dapat dicabut dan dihinakan. Hal ini cukup membekas dihati Dosen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sumatera itu.

Pada kesempatan terpisah Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat, Ridwansyah Yusuf Achmad kepada Antara mengatakan dalam kunjungannya ke kota Manchester, Ridwan Kamil, selain menjadi pembicara dalam dialog damai juga berkunjung ke Media City, The Landing dalam rangka mengalang kerjasama percepatan dan pengembangan industri digital dan media.

Media City Manchester yang dibuat sebagai ruang bagi perusahaan digital dan media dimana perusahaan media besar termasuk BBC dan ITV pindah dari London ke Media City di Manchester. Jawa Barat tertarik untuk membuat model serupa untuk industri digital di Jawa Barat, demikian Ridwansyah Yusuf Achmad.