Para eksekutif HBO akan meninjau episode tersebut sebelum memutuskan apakah akan membuatnya jadi serial satu musim, namun presiden program HBO Casey Bloys tampak optimistis setelah melihat hasilnya.
"Hasilnya bagus sekali. Para pemeran luar biasa," ujar Bloys saat merespons pertanyaan di acara Television Critics Association di mana saluran penyiaran itu menayangkan cuplikan tayangan-tayangan yang akan datang.
Dengan berakhirnya "Game of Thrones" yang ditayangkan dalam delapan musim pada Mei lalu, banyak penggemar yang tak sabar ingin kembali ke dunia fiksi yang diciptakan penulis George R.R. Martin itu.
Dilansir Reuters, serial itu adalah andalan HBO, namun musim pamungkasnya banyak jadi perdebatan karena penggemar dan kritikus merasa kejutan dalam plot, terutama yang berhubungan dengan karakter utama, kurang memuaskan. Nyaris 1,7 juta orang menandatangani petisi online meminta musim terakhir serial itu ditulis ulang.
Meski banyak kritikan, "Game of Thrones" memimpin nominasi Emmy dengan total 32 nominasi.
Bloys mengatakan kritikan itu tidak mengubah niat HBO untuk membuat prekuel yang dibintangi Naomi Watts dan berlatar belakang ribuan tahun sebelum kejadian di "Game of Thrones".
Petisi itu menunjukkan "antusiasme dan gairah penonton terhadap serial itu," ujar Bloys, namun "bukan sesuatu yang kami betul-betul pertimbangkan."
"Ada sedikit kekurangan saat punya acara yang sangat populer," kata Bloys. "Salah satu yang bisa saya pikirkan sekarang adalah ketika kau berusaha mengakhirinya, banyak orang punya opini berbeda tentang bagaimana akhir yang seharusnya... Saya pikir itu memang wajar terjadi."