Mataram (ANTARA) - Pasar saham Australia dibuka melemah tajam pada perdagangan Selasa pagi, menyusul kejatuhan bursa saham global tertekan meningkatnya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 jatuh 172.40 poin atau 2,6 persen menjadi diperdagangkan di 6.467,90 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 178,00 poin atau 2,65 persen pada 6.532,60 poin.
"Peningkatan permusuhan perdagangan mengguncang pasar dalam perdagangan semalam -- saham-saham jatuh, harga obligasi mencapai tertinggi baru dan emas terus naik karena investor berlomba untuk keluar dari aset berisiko," kata analis CMC Market, Michael McCarthy.
"Dukungan dari bank sentral dan kegilaan ekonomi dari perselisihan perdagangan dapat berarti resesi global lebih kecil kemungkinannya, namun pasar dalam suasana tertekan, dan pasar Asia Pasifik ditetapkan untuk sesi panas terik."
Secara lokal, saham-saham teknologi adalah yang paling terpukul, jatuh lebih dari lima persen, sementara perawatan kesehatan dan energi juga mengalami kerugian besar.
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia jatuh dengan Commonwealth Bank turun 2,24 persen, ANZ turun 2,89 persen, National Australia Bank turun 2,45 persen, dan Westpac Bank turun 3,09 persen.
Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih rendah dengan Rio Tinto turun 0,98 persen, Fortescue Metals turun 2,54 persen dan BHP turun 1,67 persen, namun penambang emas Newcrest naik 2,81 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas anjlok dengan Oil Search jatuh 4,06 persen, Santos anjlok 5,02 persen, dan Woodside Petroleum merosot 3,55 persen.
Supermarket terbesar Australia merosot dengan Coles jatuh 3,04 persen dan Woolworths turun 2,81 persen.
Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra turun 1,91 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas kehilangan 2,03 persen dan perusahaan biomedis CSL jatuh 3,94 persen.