Seoul (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, Rabu, negaranya akan terus mengembangkan program nuklir serta memperkenalkan suatu "senjata strategis baru" dalam waktu dekat ini, demikian dilaporkan media pemerintah KCNA.
Pernyataan itu dikeluarkan Kim setelah Amerika Serikat tidak menepati tenggat akhir tahun yang ditetapkannya untuk memulai kembali perundingan pelucutan senjata nuklir (denuklirisasi).
Kim sejak Sabtu (28/12) menggelar rapat komite pembuat kebijakan Partai Buruh selama empat hari karena Amerika Serikat belum menanggapi permintaannya untuk melunakkan sikap dalam membuka kembali putaran perundingan. AS menganggap batas waktu itu sebagai ketentuan yang tidak alami.
Kim sebelumnya memperingatkan bahwa ia kemungkinan akan mengambil "jalur baru" jika Washington tidak memenuhi harapannya.
Beberapa komandan militer AS mengatakan tindakan-tindakan yang kemungkinan dilakukan Pyongyang akan termasuk uji coba rudal balistik antarkawasan (ICBM), yang dihentikan sejak 2017, serta hulu ledak nuklir.
Tidak ada dasar bagi Korea Utara untuk mengikatkan diri lagi dengan penangguhan uji coba nuklir dan ICBM karena Amerika Serikat terus melakukan latihan perang bersama Korea Selatan. Mereka menggunakan persenjataan canggih dan menerapkan sanksi sambil melancarkan "tuntutan bagai gangster", kata Kim seperti dikutip KCNA.
Kim menyatakan tekad akan terus mengembangkan nuklir Korea Utara untuk pencegahan namun tetap membuka pintu bagi dialog.
Ia mengatakan "cakupan dan kedalaman" nuklir pencegah tersebut akan "dikoordinasikan dengan baik tergantung pada" sikap Amerika Serikat.
"Dunia akan menyaksikan sebuah senjata strategis baru yang dimiliki DPRK dalam waktu dekat," kata Kim, yang menyebut Korea Utara dengan nama resminya, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kerja sama Rusia-Korut berdampak stabilisasi di benua Eurasia
Sabtu, 2 November 2024 5:47
Turis asal Korea ditemukan tewas mengapung di Gili Trawangan Lombok
Minggu, 8 September 2024 14:54
Korsel perluas dukungan proyek penyiaran radio
Jumat, 30 Agustus 2024 5:40
Jika menyerang Korsel, rezim Korut akan berakhir
Rabu, 21 Agustus 2024 19:39
Korsel dan NATO bertukar informasi senjata Korut
Sabtu, 13 Juli 2024 6:11
Perjanjian Rusia-Korut adalah urusan dua negara berdaulat
Jumat, 21 Juni 2024 5:45
Putin kunjungi Korea Utara untuk pertama kalinya dalam 24 tahun
Rabu, 19 Juni 2024 9:32
Korsel dan AS selesai meninjau ulang pedoman atasi nuklir Korut
Selasa, 11 Juni 2024 6:27