Mataram (ANTARA) - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Polisi Artanto menyatakan aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung di Gedung DPRD NTB, Kota Mataram, berjalan dengan aman dan terkendali.
"Dari pantauan lapangan, situasi dilaporkan aman terkendali. Pendemo sudah patuh dengan tata cara unjuk rasa, apalagi di tengah situasi kita yang masih pandemi COVID-19 ini," kata Artanto di Mataram, Senin.
Bahkan aspirasi yang disampaikan mahasiswa, sudah sesuai dengan harapan. Aspirasi mereka dikatakan Artanto tersampaikan dalam dialog terbuka dengan pihak legislatif.
"Jadi aksi mereka diterima oleh pihak DPRD, dan disambut oleh ketua, ada dialog dengan mahasiswa jadi aspirasi mereka tersampaikan," ujarnya.
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini digelar secara serentak skala nasional. Untuk aksi di Mataram, mahasiswa turut menyampaikan aspirasi serupa terkait isu terkini yang menjadi bahan perbincangan hangat seantero nusantara.
Mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kemudian gejolak minyak goreng di tengah masyarakat, hingga adanya perubahan aturan perihal jabatan tiga periode untuk Presiden RI.
Dalam giat tersebut, Artanto mengatakan ada sekitar 800 personel gabungan TNI dan Polri melaksanakan tugas pengawalan. kepolisian dibantu TNI melakukan pengamanan dalam skala prioritas keamanan.
Namun demikian, karena aksi unjuk rasa berjalan aman dan tertib, pihak kepolisian hanya melakukan giat pengamanan skala kecil dengan menerjunkan personel dari Polresta Mataram.
"Jadi, kami berterima kasih kepada mahasiswa yang melakukan unjuk rasa hari ini dengan tertib," ucap dia.
"Dari pantauan lapangan, situasi dilaporkan aman terkendali. Pendemo sudah patuh dengan tata cara unjuk rasa, apalagi di tengah situasi kita yang masih pandemi COVID-19 ini," kata Artanto di Mataram, Senin.
Bahkan aspirasi yang disampaikan mahasiswa, sudah sesuai dengan harapan. Aspirasi mereka dikatakan Artanto tersampaikan dalam dialog terbuka dengan pihak legislatif.
"Jadi aksi mereka diterima oleh pihak DPRD, dan disambut oleh ketua, ada dialog dengan mahasiswa jadi aspirasi mereka tersampaikan," ujarnya.
Aksi unjuk rasa mahasiswa ini digelar secara serentak skala nasional. Untuk aksi di Mataram, mahasiswa turut menyampaikan aspirasi serupa terkait isu terkini yang menjadi bahan perbincangan hangat seantero nusantara.
Mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kemudian gejolak minyak goreng di tengah masyarakat, hingga adanya perubahan aturan perihal jabatan tiga periode untuk Presiden RI.
Dalam giat tersebut, Artanto mengatakan ada sekitar 800 personel gabungan TNI dan Polri melaksanakan tugas pengawalan. kepolisian dibantu TNI melakukan pengamanan dalam skala prioritas keamanan.
Namun demikian, karena aksi unjuk rasa berjalan aman dan tertib, pihak kepolisian hanya melakukan giat pengamanan skala kecil dengan menerjunkan personel dari Polresta Mataram.
"Jadi, kami berterima kasih kepada mahasiswa yang melakukan unjuk rasa hari ini dengan tertib," ucap dia.