Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram mengoptimalkan pemanfaatan tempat penampungan sampah terpadu atau TPST selama Tempat Pembuangan akhir (TPA) Regional Provinsi Nusa Tenggara Barat di Kabupaten Lombok Barat ditutup.

"Sudah dua hari ini TPA Regional ditutup karena karena akan mengoperasikan landfill (tempat pembuangan akhir) baru. Jadi produksi sampah saat ini kita amankan ke TPST Sandubaya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Kamis.

TPA Regional Provinsi Nusa Tenggara Barat di Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, sudah dua hari ditutup.

"Harapan kita landfill itu bisa segera selesai sebab kapasitas TPST Sandubaya juga sangat terbatas," kata Kemal.

Guna mencegah penumpukan sampah selama penutupan TPA Regional Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram mengatur penanganan sampah di TPST Sandubaya agar optimal.

"Hanya saja, dengan keterbatasan SDM, peralatan, dan ketersediaan lahan, kami prediksi pembuangan sampah ke TPST Sandubaya hanya bisa sampai tiga hari," kata Kemal.

Kalau setelah tiga hari TPA Regional Provinsi Nusa Tenggara Barat belum dibuka kembali, ia melanjutkan, maka dinas akan menggerakkan warga untuk memilah dan mengolah sampah.


"Prinsipnya, selama penutupan TPA kita optimalkan pemilahan dan pengolahan sampah secara mandiri," katanya.

Ia menyampaikan, sampah organik bisa diolah menjadi kompos, pupuk cair, dan pakan maggot sedangkan sampah anorganik berupa barang-barang berbahan plastik dapat dibawa ke bank sampah untuk selanjutnya didaur ulang.

Menurut data pemerintah daerah, timbulan sampah di Kota Mataram sekitar 170 ton per hari. Pelaksanaan pemilahan dan pengolahan sampah diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang seharusnya dibawa ke tempat pembuangan akhir.

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024