Pontianak (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, meminta jajaran tenaga kesehatan di seluruh Kalbar untuk mengaktifkan sosialisasi kepada masyarakat dalam pencegahan kasus DBD di daerah masing-masing.

"Saya minta tenaga kesehatan yang ada mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat dan seluruh kepala sekolah seluruh Kalimantan Barat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Perlu kembali menggalakkan gotong-royong, Jum'at bersih, terutama memperhatikan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk demam berdarah," kata Harisson di Pontianak, Jumat.

Menurutnya, jika masyarakat tidak peduli untuk memberantas sarang nyamuk di lingkungan sekitarnya atau rumahnya maka percuma dilakukan fogging karena tidak akan efektif jika tidak disertai dengan pemberantasan sarang nyamuk.

"Sebab kalau fogging, hanya nyamuk yang ada di udara yang mati, tapi jentik-jentik yang ada tempat genangan air seperti di tong dan tempayan penampungan air, berapa hari kemudian akan keluar dan menjadi nyamuk dewasa. Untuk itu, mari kita bersama mencegah demam berdarah dengan peduli terhadap lingkungan," tuturnya.

Dirinya juga juga mengucapkan terima kasih kepada camat, kades, RT/RW dan masyarakat yang hari ini melakukan Jum'at bersih lingkungan dan mengimbau masyarakat jika ada yang terkena demam berdarah atau yang lainnya, segera dibawa ke fasilitas kesehatan atau petugas kesehatan.

"Petugas kesehatan harus mengingatkan kepada orang tua, kapan harus dibawa kembali ke rumah sakit kalau timbul tanda gawat darurat atau demam berdarah," tuturnya.

Demam berdarah sama seperti penyakit akibat virus yang dapat sembuh dengan sendirinya asal bisa menjaga daya tahan tubuh.

"Pada Demam Berdarah ini terjadi kebocoran plasma pada sel darah dan itu sebenarnya cukup dengan minum air putih atau makan kuah dari sayuran dan makan yang baik sehingga daya tahan tubuh kita akan tetap terjaga dan kebocoran plasma karena pembuluh darahnya terganggu akan kembali diisi oleh air. Oleh karenanya, jaga keseimbangan cairan," ujarnya.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di Provinsi Kalimantan Barat itu jugq mengatakan bahwa pada saat pandemi Covid-19 dan melaksanakan pekerjaan di rumah dan anak-anak sekolah hanya di rumah dan pada saat pandemi naik kasus demam berdarah hampir tidak ada.

"Pertama, kemungkinan memang kita semua saat di rumah kita rajin membersihkan rumah kita dan membersihkan tempat-tempat penyimpanan air sehingga tidak berkembang nyamuk berdarah," ujarnya.

Kedua, dia khawatir justru sekolah penyebab penularan demam berdarah, karena nyamuk demam berdarah itu menularkan/menggigit pada jam 8 sampai 10 pagi kemudian jam 3 sampai 5 sore. "Saya khawatir lingkungan sekolah itu tidak begitu baik dan ada tempat-tempat sarang nyamuk sehingga nyamuk ini menyerang di sekolah," katanya.

Baca juga: Malaysia laporkan enam kematian akibat penyakit DB
Baca juga: Polres Dompu bekerja sama Tim Dokter Kesehatan NTB lakukan 'Fogging" cegah DB

Untuk itu Harisson meminta para kepala sekolah se-Kalimantan Barat untuk benar-benar memperhatikan lingkungan sekolahnya, dan memberikan edukasi kepada siswa agar bersama-sama membersihkan tempat penyimpanan air.*

 

Pewarta : Rendra Oxtora
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024