Mataram (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai melakukan pendataan sasaran calon penerima program pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH) tahun 2024 sebagai satu upaya pengentasan kawasan kumuh perkotaan.
"Saat ini kami sedang menghimpun data usulan dari kelurahan untuk kita seleksi siapa yang berhak menjadi sasaran program pemugaran RTLH tahun ini," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad di Mataram, Kamis.
Program pemugaran RTLH, lanjutnya, juga bertujuan untuk mengentaskan rumah dengan kategori kumuh, pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus pengentasan kemiskinan ekstrem.
Baca juga: Baznas pugar puluhan rumah tidak layak huni di Mataram
Dikatakan, tahun 2024 ini Baznas menargetkan akan melakukan pemugaran RTLH sebanyak 20 unit rumah dengan pagu anggaran satu rumah Rp25 juta dan pemugaran dilaksanakan dari nol.
"Artinya, rumah warga kita bangun baru, bukan rehab," katanya.
Akan tetapi, bantuan yang diberikan itu bukan uang tunai, melainkan dalam bentuk bahan bangunan sekaligus untuk pembayaran ongkos tukang.
Baca juga: Baznas Mataram akan pugar 20 rumah kumuh
Untuk rumah kumuh yang bangun baru, harus dipastikan bahwa lahan tempat bangunan rumah adalah hak milik sendiri bukan orang lain. Jangan sampai setelah dibangun ada pihak lain yang menggugat.
"Karena itu sebelum sasaran kita tetapkan, kami harus pastikan hak kepemilikan lahan untuk bantuan bangun baru," katanya.
Lebih jauh Djaswad mengatakan, sebanyak 20 unit target sasaran pemugaran tahun ini merupakan target awal, karena biasanya jumlah akan bertambah sesuai dengan kondisi di lapangan dan penghimpunan zakat, infak, sedekah (ZIS) masuk.
Seperti tahun 2023, pemugaran RTLH ditargetkan 20 unit, tapi realisasinya bisa mencapai 45 unit rumah kumuh atau RTLH yang berhasil dipugar.
"Apalagi tahun ini kita juga akan dapat bantuan dari Baznas NTB untuk program pemugaran RTLH. Jadi kemungkinan jumlah bisa bertambah lagi," katanya.
"Saat ini kami sedang menghimpun data usulan dari kelurahan untuk kita seleksi siapa yang berhak menjadi sasaran program pemugaran RTLH tahun ini," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad di Mataram, Kamis.
Program pemugaran RTLH, lanjutnya, juga bertujuan untuk mengentaskan rumah dengan kategori kumuh, pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus pengentasan kemiskinan ekstrem.
Baca juga: Baznas pugar puluhan rumah tidak layak huni di Mataram
Dikatakan, tahun 2024 ini Baznas menargetkan akan melakukan pemugaran RTLH sebanyak 20 unit rumah dengan pagu anggaran satu rumah Rp25 juta dan pemugaran dilaksanakan dari nol.
"Artinya, rumah warga kita bangun baru, bukan rehab," katanya.
Akan tetapi, bantuan yang diberikan itu bukan uang tunai, melainkan dalam bentuk bahan bangunan sekaligus untuk pembayaran ongkos tukang.
Baca juga: Baznas Mataram akan pugar 20 rumah kumuh
Untuk rumah kumuh yang bangun baru, harus dipastikan bahwa lahan tempat bangunan rumah adalah hak milik sendiri bukan orang lain. Jangan sampai setelah dibangun ada pihak lain yang menggugat.
"Karena itu sebelum sasaran kita tetapkan, kami harus pastikan hak kepemilikan lahan untuk bantuan bangun baru," katanya.
Lebih jauh Djaswad mengatakan, sebanyak 20 unit target sasaran pemugaran tahun ini merupakan target awal, karena biasanya jumlah akan bertambah sesuai dengan kondisi di lapangan dan penghimpunan zakat, infak, sedekah (ZIS) masuk.
Seperti tahun 2023, pemugaran RTLH ditargetkan 20 unit, tapi realisasinya bisa mencapai 45 unit rumah kumuh atau RTLH yang berhasil dipugar.
"Apalagi tahun ini kita juga akan dapat bantuan dari Baznas NTB untuk program pemugaran RTLH. Jadi kemungkinan jumlah bisa bertambah lagi," katanya.