Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, saat ini masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan program makan siang gratis untuk siswa di kota itu.

"Sebelum ada petunjuk tenis pelaksanaan, kita belum bisa berkomentar banyak. Prinsipnya program ini siap kita dukung," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Jumat.

Sementara terkait dengan pemotongan anggaran makan siang gratis yang disampaikan pemerintah pusat dari rencana Rp15.000 menjadi Rp7.500, menurutnya, sepenuhnya menjadi ranah kebijakan pemerintah pusat.

"Berapapun anggarannya tentu akan kita sesuaikan dengan jenis makanan yang akan diberikan ke siswa," katanya.

Baca juga: Menu ikan pada program makan gratis harus tematik

Dikatakan, jika anggaran itu tidak bisa mencukupi untuk makan siang, kemungkinan akan digunakan untuk sarapan agar bisa memenuhi unsur gizi seimbang atau empat sehat lima sempurna.

"Kalau anggarannya sedikit, kita akan atur agar bisa memenuhi ketentuan yang ditetapkan," katanya.

Sementara untuk melihat pemenuhan kebutuhan gizi siswa dengan anggaran Rp7.500 per anak, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan serta tim ahli gizi untuk menilai kualitas dan porsi gizi yang ada di setiap pemberian makanan.

"Intinya, sekolah tetap dukung program pemerintah untuk makan siang gratis, sepanjang dana bantuan operasional sekolah (BOS) tidak diganggu," katanya.

Baca juga: Alhamdulillah!! Makan Bergizi Gratis dianggarkan Rp71 triliun di RAPBN 2025

Di sisi lain, lanjut Yusuf, dalam upaya meningkatkan kualitas gizi siswa, Disdik juga bekerja sama dengan kantin sekolah agar dapat menjual berbagai makanan dengan kualitas dan gizi seimbang.

"Gizi Seimbang dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh sehingga anak tidak mudah sakit," katanya menambahkan.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024