Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Persiapan Pertamina Mandalika International Street Circuit di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang satu bulan perhelatan MotoGP pada 27-29 September 2024 sudah mencapai 75 persen.
"Untuk persiapan secara persentase sirkuit sudah 75 persen. Tinggal menyapu, sikat, bilas dan melakukan pengecatan," kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu.
Ia mengatakan khusus di areal dalam sirkuit, untuk persiapan MotoGP tahun ini, pihaknya membagi dua tahap persiapan. Pertama, melakukan persiapan dimulai dari depan "grand stand, service road", trek, "pit line" dan "peddok" pembalap.
"Untuk ini, hampir dikatakan tidak ada kendala yang signifikan. Sirkuit tidak di aspal ulang, karena masih bertahan lama sesuai prediksi kami 5 tahun," ujarnya.
Baca juga: Target pajak MotoGP Indonesia 2024 capai Rp7 miliar
Tahap kedua, melakukan persiapan pembersihan lintasan sirkuit untuk menghilangkan dari kerikil dan debu yang ada di dalam lintasan.
"Ini kita datangkan kendaraan khusus dengan sapu penyikat, kita semprot air, kita sikat, kita bilas untuk menghilangkan debu dan kerikil di lintasan," ucap Priandhi Satria.
Selain pembersihan pada lintasan, pihaknya juga melakukan penggemburan pada areal grafel sirkuit.
"Karena batunya terkena panas, kena dingin, kena air lama-lama menjadi turun ke bawah dan menjadi keras. Ini yang akan digemburkan kembali supaya pas motor masuk ke area gravel motor tertanam," terangnya.
Baca juga: NTB siapkan desa wisata tampung penonton MotoGP
Kemudian yang tidak kalah penting, lanjut Priandhi Satria, adalah melakukan pengecatan lintasan. Meski pengecatan ini bukan menjadi keharusan yang ditetapkan oleh Dorna dan Federasi Internasional Sepeda Motor (FIM). Namun, hal ini dilakukan untuk mempercantik lintasan Sirkuit Mandalika ketika disorot kamera televisi.
"Di luar pengerjaan yang tadi, itu yang paling lama adalah pengecatan. Meski bukan keharusan tapi untuk mempercantik lintasan karena ini disorot dari helikopter sehingga terlihat bagus, ukiran batik Sasambo terlihat jelas, begitu juga warna merah putih juga terlihat bagus," kata Priandhi.
Sedangkan untuk tribun penonton, sedikit penambahan atap di tribun A dan B, dari sebelumnya atapnya masih pendek dimajukan lagi lebih ke depan sehingga penonton yang ada di kursi duduk paling depan juga bisa terlindung dari sinar matahari.
Baca juga: Pemesanan kamar homestay untuk MotoGP di Mandalika baru 10,5 persen
Selain persiapan di areal dalam sirkuit, menurut Priandhi, pihaknya juga akan melakukan persiapan di luar area sirkuit. Utamanya ini terkait untuk penempatan UMKM, Bazzar, tempat tenda kafe, tenda sekuriti, pos petugas pengamanan, petugas kebersihan dan lainnya.
Oleh karena itu, Priandhi menambahkan untuk persiapan di luar sirkuit ini, seperti penempatan UMKM, Bazzar, hiburan musik dan lainnya baru mencapai 25 persen menuju MotoGP.
"Nah justru kalau persiapan yang lama ini di luar sirkuit karena non race, dari tidak ada menjadi ada. Karena ini MotoGP jadi di gambarkan dulu di mana-mana posisinya. Ini kemudian kita kirim ke Dorna. Karena tidak bisa sepihak dari kami, kalau Dorna setuju baru jalan dan juga ini harus mendapatkan izin dari pihak terkait termasuk polisi," katanya.
"Untuk persiapan secara persentase sirkuit sudah 75 persen. Tinggal menyapu, sikat, bilas dan melakukan pengecatan," kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu.
Ia mengatakan khusus di areal dalam sirkuit, untuk persiapan MotoGP tahun ini, pihaknya membagi dua tahap persiapan. Pertama, melakukan persiapan dimulai dari depan "grand stand, service road", trek, "pit line" dan "peddok" pembalap.
"Untuk ini, hampir dikatakan tidak ada kendala yang signifikan. Sirkuit tidak di aspal ulang, karena masih bertahan lama sesuai prediksi kami 5 tahun," ujarnya.
Baca juga: Target pajak MotoGP Indonesia 2024 capai Rp7 miliar
Tahap kedua, melakukan persiapan pembersihan lintasan sirkuit untuk menghilangkan dari kerikil dan debu yang ada di dalam lintasan.
"Ini kita datangkan kendaraan khusus dengan sapu penyikat, kita semprot air, kita sikat, kita bilas untuk menghilangkan debu dan kerikil di lintasan," ucap Priandhi Satria.
Selain pembersihan pada lintasan, pihaknya juga melakukan penggemburan pada areal grafel sirkuit.
"Karena batunya terkena panas, kena dingin, kena air lama-lama menjadi turun ke bawah dan menjadi keras. Ini yang akan digemburkan kembali supaya pas motor masuk ke area gravel motor tertanam," terangnya.
Baca juga: NTB siapkan desa wisata tampung penonton MotoGP
Kemudian yang tidak kalah penting, lanjut Priandhi Satria, adalah melakukan pengecatan lintasan. Meski pengecatan ini bukan menjadi keharusan yang ditetapkan oleh Dorna dan Federasi Internasional Sepeda Motor (FIM). Namun, hal ini dilakukan untuk mempercantik lintasan Sirkuit Mandalika ketika disorot kamera televisi.
"Di luar pengerjaan yang tadi, itu yang paling lama adalah pengecatan. Meski bukan keharusan tapi untuk mempercantik lintasan karena ini disorot dari helikopter sehingga terlihat bagus, ukiran batik Sasambo terlihat jelas, begitu juga warna merah putih juga terlihat bagus," kata Priandhi.
Sedangkan untuk tribun penonton, sedikit penambahan atap di tribun A dan B, dari sebelumnya atapnya masih pendek dimajukan lagi lebih ke depan sehingga penonton yang ada di kursi duduk paling depan juga bisa terlindung dari sinar matahari.
Baca juga: Pemesanan kamar homestay untuk MotoGP di Mandalika baru 10,5 persen
Selain persiapan di areal dalam sirkuit, menurut Priandhi, pihaknya juga akan melakukan persiapan di luar area sirkuit. Utamanya ini terkait untuk penempatan UMKM, Bazzar, tempat tenda kafe, tenda sekuriti, pos petugas pengamanan, petugas kebersihan dan lainnya.
Oleh karena itu, Priandhi menambahkan untuk persiapan di luar sirkuit ini, seperti penempatan UMKM, Bazzar, hiburan musik dan lainnya baru mencapai 25 persen menuju MotoGP.
"Nah justru kalau persiapan yang lama ini di luar sirkuit karena non race, dari tidak ada menjadi ada. Karena ini MotoGP jadi di gambarkan dulu di mana-mana posisinya. Ini kemudian kita kirim ke Dorna. Karena tidak bisa sepihak dari kami, kalau Dorna setuju baru jalan dan juga ini harus mendapatkan izin dari pihak terkait termasuk polisi," katanya.