Mataram, NTT (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Nusa Tenggara Barat (DJPb NTB) menyebutkan skema pembiayaan ultramikro dan kredit usaha rakyat yang merupakan bagian dari program pemerintah mencapai Rp3,41 triliun per 31 Juli 2024.
"Kredit program telah menyentuh sebanyak 81.208 debitur di Nusa Tenggara Barat," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTB Ratih Hapsari Kusumawardani dalam keterangan di Mataram, NTB, Jumat.
Ratih menjelaskan penyaluran pembiayaan terbanyak untuk skema kredit usaha rakyat (KUR) mikro sebesar Rp2,06 triliun, KUR kecil Rp1,19 triliun, ultramikro (UMi) Rp86,12 miliar, KUR supermikro Rp65,01 miliar, dan KUR tenaga kerja Indonesia sebanyak Rp60 juta.
Baca juga: OJK: Pertumbuhan kredit di NTB jauh di atas nasional
Menurutnya, kredit program mendukung perekonomian masyarakat dan menyentuh hampir seluruh lapangan usaha.
Jumlah debitur kredit program paling banyak ada pada sektor perdagangan dan eceran dengan angka mencapai 43.251 debitur dan telah menerima total kredit sebanyak Rp1,68 triliun.
Kemudian, sebanyak 28.897 debitur bergerak pada sektor pertanian, perburuhan, dan kehutanan telah menerima total kredit sebesar Rp1,14 triliun.
Baca juga: OJK NTB: Penyaluran kredit tumbuh mencapai 23,74 persen
Adapun sektor industri pengolahan dengan 3.166 debitur menerima kredit sebanyak Rp118,3 miliar; sektor jasa, kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan dengan jumlah 3.595 debitur telah mendapatkan kredit sebesar Rp173,15 miliar; lalu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan 34 debitur meraih total kredit Rp4,9 miliar.
Dari dua kota dan delapan kabupaten di Nusa Tenggara Barat, klasterisasi debitur kredit program paling banyak berada di Kabupaten Lombok Timur mencapai 15.509 debitur, Kabupaten Lombok Tengah dengan 15.206 debitur, Kabupaten Sumbawa sebanyak 12.609 debitur, dan Kabupaten Bima berjumlah 9.718 debitur.
Skema penyaluran kredit program dilakukan melalui penyalur KUR yang terdiri dari bank umum pemerintah, bank umum swasta, bank pembangunan daerah, perusahaan pembiayaan, dan koperasi simpan pinjam.
"Di NTB, penyaluran mayoritas dilakukan oleh BRI dengan total penyaluran kredit sebesar Rp1,95 triliun. Pada posisi kedua dengan jumlah penyaluran kredit terbesar yaitu Bank Mandiri dengan total penyaluran kredit sebesar Rp614,5 miliar," pungkas Ratih.
Baca juga: OJK mencatat penyaluran kredit perbankan di NTB capai Rp55 triliun
Baca juga: Realisasi penyaluran kredit program di NTB capai Rp933,35 miliar
"Kredit program telah menyentuh sebanyak 81.208 debitur di Nusa Tenggara Barat," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTB Ratih Hapsari Kusumawardani dalam keterangan di Mataram, NTB, Jumat.
Ratih menjelaskan penyaluran pembiayaan terbanyak untuk skema kredit usaha rakyat (KUR) mikro sebesar Rp2,06 triliun, KUR kecil Rp1,19 triliun, ultramikro (UMi) Rp86,12 miliar, KUR supermikro Rp65,01 miliar, dan KUR tenaga kerja Indonesia sebanyak Rp60 juta.
Baca juga: OJK: Pertumbuhan kredit di NTB jauh di atas nasional
Menurutnya, kredit program mendukung perekonomian masyarakat dan menyentuh hampir seluruh lapangan usaha.
Jumlah debitur kredit program paling banyak ada pada sektor perdagangan dan eceran dengan angka mencapai 43.251 debitur dan telah menerima total kredit sebanyak Rp1,68 triliun.
Kemudian, sebanyak 28.897 debitur bergerak pada sektor pertanian, perburuhan, dan kehutanan telah menerima total kredit sebesar Rp1,14 triliun.
Baca juga: OJK NTB: Penyaluran kredit tumbuh mencapai 23,74 persen
Adapun sektor industri pengolahan dengan 3.166 debitur menerima kredit sebanyak Rp118,3 miliar; sektor jasa, kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan dengan jumlah 3.595 debitur telah mendapatkan kredit sebesar Rp173,15 miliar; lalu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan 34 debitur meraih total kredit Rp4,9 miliar.
Dari dua kota dan delapan kabupaten di Nusa Tenggara Barat, klasterisasi debitur kredit program paling banyak berada di Kabupaten Lombok Timur mencapai 15.509 debitur, Kabupaten Lombok Tengah dengan 15.206 debitur, Kabupaten Sumbawa sebanyak 12.609 debitur, dan Kabupaten Bima berjumlah 9.718 debitur.
Skema penyaluran kredit program dilakukan melalui penyalur KUR yang terdiri dari bank umum pemerintah, bank umum swasta, bank pembangunan daerah, perusahaan pembiayaan, dan koperasi simpan pinjam.
"Di NTB, penyaluran mayoritas dilakukan oleh BRI dengan total penyaluran kredit sebesar Rp1,95 triliun. Pada posisi kedua dengan jumlah penyaluran kredit terbesar yaitu Bank Mandiri dengan total penyaluran kredit sebesar Rp614,5 miliar," pungkas Ratih.
Baca juga: OJK mencatat penyaluran kredit perbankan di NTB capai Rp55 triliun
Baca juga: Realisasi penyaluran kredit program di NTB capai Rp933,35 miliar