Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melanjutkan layanan imunisasi polio tahap dua di puskesmas, untuk mengakomodasi sasaran yang belum terlayani selama pekan imunisasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram H Emirald Isfihan di Mataram, Selasa, mengatakan, pembukaan layanan imunisasi polio di puskesmas akan ditetapkan pada hari tertentu misalnya hari Sabtu, agar cakupan imunisasi polio tahap dua bisa sama dengan tahap pertama.
"Cakupan imunisasi polio tahap pertama di Kota Mataram tercatat 100,6 persen dari target riil 46.000 anak usia 0-7 tahun," katanya.
Sementara cakupan imunisasi polio tahap dua tercatat 95,4 persen, sehingga masih ada selisih yang harus dikejar agar cakupan bisa sama dengan tahap pertama.
Emirald mengakui dengan cakupan 95,4 persen tersebut sebenarnya sudah sesuai dengan target cakupan yang ditetapkan. Akan tetapi, pihaknya ingin memberikan layanan maksimal kepada masyarakat yang belum sempat membawa anak-anak mereka mendapatkan vaksin polio tahap dua.
Baca juga: Dinkes Mataram mulai "sweeping" ke rumah-rumah sasaran imunisasi polio
Apalagi, pemberian imunisasi polio yang dianjurkan pemerintah memang sebanyak dua kali, agar vaksin bisa bekerja secara maksimal untuk memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio.
"Untuk itu, masyarakat yang memiliki anak usia 0-7 tahun yang belum mendapatkan imunisasi polio tahap dua agar datang ke puskesmas terdekat," katanya.
Emirald mengatakan penentuan hari layanan imunisasi polio di puskesmas bertujuan agar vaksin dalam kemasan vial dapat dimanfaatkan maksimal.
Baca juga: Dinkes Mataram menyiapkan 47.050 dosis vaksin polio tahap dua
Sebab, satu vial vaksin polio dapat digunakan untuk 50 anak, sehingga dikhawatirkan ketika layanan tidak dibuka pada hari tertentu, maka vial vaksin yang sudah dibuka bisa rusak.
"Layanan imunisasi polio tahap dua di puskesmas segera kami tetapkan," katanya.
Dalam kegiatan imunisasi polio tahap dua pihaknya menyiapkan 941 vial atau 47.050 dosis vaksin polio.
"Sisa vaksin segera kami petakan, selanjutnya menunggu arahan apakah dikembalikan atau dimaksimalkan di puskesmas sebab vaksin yang diterima digunakan kegiatan PIN polio sampai sama pelaporan selesai," katanya.
Baca juga: PIN Polio tahap dua di Mataram ditunda seminggu
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram H Emirald Isfihan di Mataram, Selasa, mengatakan, pembukaan layanan imunisasi polio di puskesmas akan ditetapkan pada hari tertentu misalnya hari Sabtu, agar cakupan imunisasi polio tahap dua bisa sama dengan tahap pertama.
"Cakupan imunisasi polio tahap pertama di Kota Mataram tercatat 100,6 persen dari target riil 46.000 anak usia 0-7 tahun," katanya.
Sementara cakupan imunisasi polio tahap dua tercatat 95,4 persen, sehingga masih ada selisih yang harus dikejar agar cakupan bisa sama dengan tahap pertama.
Emirald mengakui dengan cakupan 95,4 persen tersebut sebenarnya sudah sesuai dengan target cakupan yang ditetapkan. Akan tetapi, pihaknya ingin memberikan layanan maksimal kepada masyarakat yang belum sempat membawa anak-anak mereka mendapatkan vaksin polio tahap dua.
Baca juga: Dinkes Mataram mulai "sweeping" ke rumah-rumah sasaran imunisasi polio
Apalagi, pemberian imunisasi polio yang dianjurkan pemerintah memang sebanyak dua kali, agar vaksin bisa bekerja secara maksimal untuk memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio.
"Untuk itu, masyarakat yang memiliki anak usia 0-7 tahun yang belum mendapatkan imunisasi polio tahap dua agar datang ke puskesmas terdekat," katanya.
Emirald mengatakan penentuan hari layanan imunisasi polio di puskesmas bertujuan agar vaksin dalam kemasan vial dapat dimanfaatkan maksimal.
Baca juga: Dinkes Mataram menyiapkan 47.050 dosis vaksin polio tahap dua
Sebab, satu vial vaksin polio dapat digunakan untuk 50 anak, sehingga dikhawatirkan ketika layanan tidak dibuka pada hari tertentu, maka vial vaksin yang sudah dibuka bisa rusak.
"Layanan imunisasi polio tahap dua di puskesmas segera kami tetapkan," katanya.
Dalam kegiatan imunisasi polio tahap dua pihaknya menyiapkan 941 vial atau 47.050 dosis vaksin polio.
"Sisa vaksin segera kami petakan, selanjutnya menunggu arahan apakah dikembalikan atau dimaksimalkan di puskesmas sebab vaksin yang diterima digunakan kegiatan PIN polio sampai sama pelaporan selesai," katanya.
Baca juga: PIN Polio tahap dua di Mataram ditunda seminggu