Mataram (ANTARA) - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana - TGH Mujiburahman (HARUM) diprediksi mampu menang di angka 60 persen dari pesaingnya pasangan Lalu Dharma Aria - Uweis Al Qurnain (AQUR) di Pilkada Kota Mataram 2024.

Politisi senior partai Golkar sekaligus tokoh masyarakat Kota Mataram, Edy Sofyan mengaku prediksi kemenangan pasangan petahana diyakininya karena melihat konstelasi peta kekuatan politik di Pilkada Kota Mataram saat ini.

"Prediksi saya kemenangan pasangan HARUM di atas 60 persen. Ini saya ngomong bukan berarti kita mau meremehkan yang lain. Tapi  kita objektif saja melihat peta politik di Kota Mataram ini, kita tahu kekuatan lawan," ungkap Edy di Mataram, Selasa.

Salah satu indikator keyakinan pasangan HARUM akan keluar jadi pemenang di Pilkada Kota Mataram 2024, karena pasangan tersebut diusung oleh parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang merupakan koalisi turunan dari pemenang Pilpres 2024, yakni pasangan Prabowo-Gibran.

"Harum ini didukung oleh KIM, pusat tidak akan tinggal diam, sudah harga mati dari pusat itu untuk memenangkan seluruh calon yang diusung KIM. Karena presiden terpilih Pak Prabowo mau menang juga di daerah supaya linear pembangunan dari pusat ke daerah," terangnya.

Baca juga: Paslon Aqur dapat dukungan mak-mak di Pilkada Kota Mataram

Selain itu dari kalkulasi politik Ketua Bapilu DPD II Golkar Kota Mataram itu bahwa hampir semua kekuatan politik yang menjadi kompetitor paket HARUM pada pilkada 2020, kini semuanya bergabung dalam satu gerbong.

"Kemarin (pilkada 2020) HARUM dapat 30 persen, kemudian suaranya Baehaqi, Selly dan Ahda itu sekarang semuanya ke HARUM, minimal 50 persen dari suara mereka itu balik, sehingga saya sangat yakin HARUM akan menang 100 persen," ungkapnya.

Prediksi kemenangan HARUM tersebut juga terkonfirmasi dari hasil survei-survei dari berbagai lembaga survei. Selain itu dari sisi jam terbang politik, pasangan AQUR dinilainya masih jauh dibandingkan HARUM.

"Kalau kita mau membandingkan pengalaman politik HARUM dengan lawannya ini, jauh. Tapi kita tidak mau meremehkan siapapun, karena di politik ini tidak ada yang tidak mungkin, yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Karena itu harus tetap turun," katanya.

Baca juga: KPU Mataram tetapkan nomor urut pasangan calon pilkada

Adapun terkait dengan kinerja HARUM sendiri selama empat tahun terakhir memimpin Kota Mataram yang dinilai banyak pihak belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Edy Sofyan mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena faktor Pandemi COVID-19.

"Coba kita cek kondisi semua daerah di Indonesia ini lima tahun terakhir, jangankan Mataram, negara saja berat. Anggaran serba terbatas, apa yang bisa di bangun. Semua diarahkan untuk menangani COVID. Jadi kalau bicara kelemahan semua punya kelemahan, tapi untuk sekarang ini HARUM yang terbaik," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram siapkan empat lokasi kampanye terbuka pilkada

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024