Mataram (ANTARA) - TP PKK Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2024 menempatkan percepatan penurunan angka stunting menjadi program prioritas, dan mendukung penuh target Pemerintah Kota Mataram sebesar lima persen di akhir tahun ini.

"Akan tetapi, sampai saat ini target tersebut ternyata belum bisa tercapai, dan angka stunting di Kota Mataram masih pada angka 7,6 persen," kata Ketua TP PKK Kota Mataram Hj Kinastri Roliskana di Mataram, Senin.

Belum tercapainya target yang ditetapkan itu, katanya, menjadi bagian pembahasan dari refleksi TP PKK Kota Mataram akhir 2024, dan berkomitmen pada tiga bulan pertama tahun 2025, target lima persen penurunan stunting harus tercapai.

"TP PKK memiliki peran yang cukup besar terhadap penurunan angka stunting di Kota Mataram," katanya.

Baca juga: Dinkes Mataram segera rilis data akhir kasus stunting 2024

Pernyataan itu disampaikan Ketua TP PKK Kota Mataram di sela kegiatan refleksi TP PKK Kota Mataram Harum tahun 2024 di Aula Pendopo Wali Kota Mataram.

Keterlibatan PKK dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, lanjutnya, terlihat nyata dari tahun ke tahun. Dari awalnya dua digit menjadi satu digit.

Sementara belum tercapainya target yang ditetapkan sebesar lima persen di bulan Desember 2024, salah satunya disebabkan dua bulan TP PKK Kota Mataram tidak bisa bergerak karena ikut cuti kampanye Pilkada Kota Mataram, dan itu sangat berpengaruh.

"Padahal kami sudah komitmen target bersama Dinas Kesehatan di akhir tahun ini, stunting bisa lima persen ternyata belum bisa tercapai dan masih 7,6 persen," katanya.

Baca juga: Dinkes Mataram pertahankan data riil kasus stunting sebanyak 7,9 persen

Saat cuti kampanye selama dua bulan memiliki dampak yang cukup besar terhadap penanganan stunting di Kota Mataram.

"Untuk itu, sekarang kami kembali bekerja keras menurunkan angka stunting dengan kerja inovatif dan kolaboratif yang sudah ada. Kami optimistis lima persen bisa diraih dalam tiga bulan pertama tahun 2025," katanya.

Dalam upaya penurunan angka stunting ini, berbagai program sudah dilakukan Pemerintah Kota Mataram, dan program-program tersebut dianggap memiliki dampak yang cukup efektif dalam penurunan angka stunting.

"Program yang dilaksanakan seperti orang tua asuh sangat efektif dalam upaya percepatan penurunan stunting," katanya.

Baca juga: Dinkes Mataram siap kerja ekstra turunkan stunting di bawah 5 persen pada 2024

Program orang tua asuh yang dilaksanakan untuk penurunan angka stunting, melibatkan pihak ketiga seperti Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Dharma Wanita Persatuan (DWP), perbankan, dan pihak swasta lainnya melalui dana CSR (corporate social responsibility)

CSR perusahaan sangat membantu karena jika hanya mengandalkan dana dari pemerintah itu tidak bisa terus-menerus karena ada batasan.

"Tapi dengan bantuan dari pihak ketiga itu luar biasa," katanya.

Baca juga: Dinkes Mataram buka rekening donasi intervensi stunting

Pada sisi lain, Kinnastri menyebutkan, dalam penanganan stunting masih terkendala keterbatasan personil serta anggaran yang diberikan.

"Tapi kami yakin organisasi perangkat daerah -OPD- siap membantu dan bergerak bersama mengatasi kendala dengan berbagai solusi, termasuk melalui 2.700 orang kader posyandu tersebar pada 325 lingkungan se-Kota Mataram," katanya.

Baca juga: DP2KB bentuk 50 kampung KB wadah turunkan stunting di Mataram
Baca juga: Satu kelurahan di Mataram bebas kasus stunting


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024