Kota Bima (ANTARA) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali melonjak di Kota Bima pada awal tahun 2025. Dinas Kesehatan Kota Bima mencatat ada 92 kasus DBD dengan satu korban meninggal dunia.

"Angka ini mengalami lonjakan drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencatat 30 kasus sepanjang tahun," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3PL) Dinas Kesehatan Kota Bima, Hj. Fitriani Mahfud, Jumat.

Ia mengingatkan, masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan.

"DBD dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Tahun ini, jumlah kasus meningkat signifikan, dan kami mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih aktif dalam upaya pencegahan," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Bima meminta warga waspadai penularan penyakit pada musim hujan

Ia menjelaskan, DBD adalah penyakit Infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Adapun gejala yang perlu diwaspadai meliputi, demam tinggi mendadak tanpa penyebab jelas. Sakit kepala hebat. Nyeri di belakang mata. Nyeri otot dan sendi. Muncul bintik-bintik merah di kulit. Pendarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah.

"Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, masyarakat diimbau segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti rumah sakit, puskesmas, atau klinik," imbuhnya.

Dinas Kesehatan mengingatkan bahwa keberhasilan dalam menekan angka kasus DBD sangat bergantung pada peran aktif masyarakat. Upaya pencegahan harus dilakukan secara bersama-sama agar tidak terjadi peningkatan kasus yang lebih parah.

"Lebih baik mencegah daripada mengobati. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari ancaman DBD," pungkas Hj. Fitriani.

Dengan meningkatnya kasus di awal tahun ini, diharapkan masyarakat Kota Bima lebih sigap dalam mencegah penyebaran DBD demi keselamatan bersama.


Pewarta : Ady Ardiansah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025