Mataram (Antaranews NTB) - Kampanye Gerakan Makan Ikan (Gamarikan), kini sasarannya adalah para santri di berbagai pelosok desa di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur.

"Ikan ini mengandung gizi yang bagus dan lebih bagus dibanding daging. Tapi masyarakat khususnya di pedesaan belum banyak yang paham tentang hal ini," kata Wakil Bupati Pamekasan Raja'e saat menyampaikan sambutan dalam acara kampanye "Gemarikan" di Pondok Pesantren Nurul Ulum, Dusun Karang Manggis, Desa Palengaan, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Kamis.

Wabup bersama istri Yuni Lailatul Fitriyah datang secara langsung ke pondok pesantren yang terletak sekitar 17 kilometer ke arah utara Kota Pamekasan itu menyosialisasikan pentingnya gerakan makan ikan.

Wabup menyampaikan sosialisasi kepada santri putra, sedangnya istri Wabup Pamekasan kepada santri putri.

Raja'e dalam kesempatan itu menjelaskan, selain karena banyak masyarakat yanh belum paham tentang manfaat mengonsumsi ikan, juga karena ada persepsi yang berbeda di kalangan masyarakat.

Sebagian masyarakat di pedesaan berpandangan, bahwa mengonsumsi daging memiliki nilai sosial lebih, karena harganya jauh lebih mahal dibanding ikan.

"Yang kita butuhkan adalah nilai manfaat, bukan status sosial yang tercipta di masyarakat," kata Raja'e.

Mantan Ketua Umum Himpunan Mahsiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, pihaknya sengaja memilih lembaga pondok pesantren sebagai tempat sosialisasi kampanye Gemarikan karena beberapa pertimbangan.

Selain karena banyak santri yang tinggal di pesantren itu, juga gerakan kampanye melalui pesantren akan lebih efektif.

"Efektifnya, karena santri memang tinggal di pesantren, sehingga kami yakin gerakan ini akan mudah terwujud," katanya, menjelaskan.

 

Pewarta : Antara
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024