Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meresmikan layanan fisioterapi gratis di Puskesmas Tanjung Karang, guna meningkatkan dan mendekatkan layanan masyarakat untuk memulihkan, memelihara, mengembangkan fungsi dan gerak tubuh pasien.

Kegiatan itu dilakukan langsung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr Emirald Isfihan, antara lain dihadiri jajaran kepala puskesmas serta pihak terkait lainnya di Puskesmas Tanjung Karang di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan layanan fisioterapi di Puskesmas Tanjung Karang menjadi layanan tingkat puskesmas pertama dan satu-satunya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pembukaan layanan fisioterapi di Puskesmas Tanjung Karang sebagai salah satu upaya peningkatan layanan kesehatan di kota itu.

Baca juga: Layanan poliklinik di Puskesmas Mataram siap buka sore hari

Dari 11 puskesmas di Kota Mataram, layanan fisioterapi baru dibuka Puskesmas Tanjung Karang, sedangkan 10 puskesmas lainnya segera menyusul agar layanan tersebut bisa merata dan mendekatkan masyarakat.

"Setelah Puskesmas Tanjung Karang, kami targetkan 2025 ini layanan fisioterapi dibuka di Puskesmas Cakranegara. Sisanya di tahun 2026," katanya.

Ia menjelaskan layanan fisioterapi diberikan secara gratis, khusus untuk peserta BPJS dengan syarat kepesertaannya tercatat di fasilitas kesehatan (faskes) Puskesmas Tanjung Karang.

Artinya, katanya, peserta BPJS Kesehatan di luar faskes Puskesmas Tanjung Karang tidak bisa mendapatkan layanan gratis tersebut, kecuali mereka pindah faskes.

"Tapi tenang, kami berusaha semaksimal mungkin agar 2026 semua puskesmas se-Kota Mataram buka layanan fisioterapi," katanya.

Baca juga: Puskesmas di Mataram siaga 24 jam antisipasi penyakit musim hujan

Dengan dibuka layanan tersebut, kata dia, masyarakat dengan berbagai keluhan kesehatan terkait dengan fungsi gerak tubuh yang terganggu akibat cedera, penyakit, atau kondisi kesehatan tertentu, dapat datang langsung ke Puskesmas Tanjung Karang.

Layanan fisioterapi merupakan layanan yang diberikan oleh fisioterapis kepada individu dan populasi untuk mengembangkan, mempertahankan, dan mengembalikan gerakan maksimum serta kemampuan fungsional sepanjang rentang hidup.

Layanan tersebut, katanya, diberikan dalam situasi di mana gerakan dan fungsi tubuh seseorang terancam oleh faktor penuaan, cedera, rasa sakit, penyakit, gangguan, kondisi, atau faktor lingkungan, dengan pemahaman bahwa gerakan fungsional adalah inti dari kesehatan.

Melalui layanan fisioterapi, masyarakat bisa ditangani dalam mengurangi nyeri otot dan sendi, pemulihan pascacedera atau pascaoperasi.

"Selain itu juga untuk rehabilitasi stroke dan gangguan neurologis latihan fungsi serta kekuatan setelah lama tidur atau imobilisasi," katanya.

Baca juga: Layanan fisioterapi kini dibuka di puskesmas Mataram


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025