Mataram (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi menegaskan detail gambar kerja atau detail engineering design (DED) jembatan Lewa Mori di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat ditargetkan tuntas pada bulan Desember 2025.

"Saat ini posisinya jembatan Lewa Mori sudah masuk review detail engineering design (DED). Insya Allah pada tanggal 15 Desember 2025 sudah tuntas," ujarnya di Mataram, Kamis.

Ia mengakui selain DED, sejumlah dokumen yang diperlukan untuk pembangunan jembatan seperti dokumen lingkungan dan revisi analisis dampak lingkungan (Amdal) direncanakan berjalan selama enam bulan pada tahun 2026.

"Untuk revisi Amdal ini di ambil alih pusat," kata Mori.

Baca juga: Pembangunan jembatan Lewa Mori di Bima ditargetkan 2026

Menurut Mori, jembatan Lewa Mori ini diperkirakan akan menelan biaya Rp1,2 triliun dengan durasi pengerjaan selama 4 tahun. Ada pun pembiayaan pembangunan jembatan dengan panjang 2,7 kilometer ini berasal dari APBN.

"Pengerjaan jembatan dilakukan  multiyears dengan cara bertahap. Kalau mulai pembangunan diperkirakan pada bulan Agustus atau September 2026," ujar anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) NTB 1 Pulau Sumbawa ini.

Lebih lanjut, Mori mengatakan pembangunan jembatan nantinya akan memperpendek jarak dari Kabupaten Bima dengan Kota Bima sekitar 17 kilometer.

Selain memperpendek jarak antara Kabupaten Bima ke Kota Bima, pembangunan jembatan ini juga terintegrasi dengan pengembangan Teluk Bima. Bahkan, nantinya jembatan ini bisa menjadi destinasi wisata baru di wilayah tersebut, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi antar kedua wilayah baik Kabupaten Bima dan Kota Bima.

"Dari Bolo ke Palibolo, tetapi jalan itu strategis akan memangkas waktu perjalanan 40 menit dan memangkas jarak 17 kilometer. Jadi ini yang sedang kita perjuangkan untuk segera terealisasi pengerjaan-nya," terang Mori Hanafi.

Baca juga: Pembangunan jembatan Lewa Mori di Bima direncanakan 2022

Meski demikian, mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini, menepis jika langkahnya mendorong pembangunan jembatan tersebut dikaitkan sebagai sebuah upaya pencitraan dirinya secara pribadi, sebab menurutnya jembatan tersebut sudah di cita-citakan terwujud oleh masyarakat Bima dan Kota Bima selama hampir 31 tahun.

"Lewa Mori ini jasa banyak orang. Banyak jasa para senior. Kebetulan kita di Komisi V DPR memiliki kemampuan mendorong ini terwujud. Jadi, kalau ini terbangun bukan karena jasa Mori tapi jasa dan doa semua masyarakat Bima," katanya.


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025