Bima (ANTARA) - STKIP Taman Siswa Bima resmi membuka Program Magister (S2) Pedagogi setelah menerima Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Riset, Teknologi, Sains, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Penyerahan SK dilakukan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII kepada Ketua Yayasan Sudirman Taman Siswa Bima, Selasa.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Pd, menyebut capaian itu sebagai kado ulang tahun ke-18 yang menandai transformasi kampus menuju perguruan tinggi unggul dan berdampak.
"Ini bukan sekadar seremoni administratif, tetapi penanda bahwa kita telah memasuki fase akselerasi menuju kampus unggul. Kado 18 tahun ini adalah lompatan menuju usia 20 yang lebih matang," ujarnya.
Baca juga: Ketua STKIP Tamsis Bima bedah kampus pinggiran menuju kelas nasional
Dikatakannya, dengan dibukanya Program S2 Pedagogi, STKIP Taman Siswa Bima mencatat sejarah sebagai salah satu sekolah tinggi pertama di NTB yang menyelenggarakan pendidikan pascasarjana.
"Kita telah membuktikan bahwa kampus kecil pun bisa berpikir besar. Dari timur, kita menyalakan cahaya perubahan," tegasnya.
Dr. Ibnu memaparkan, selama tahun 2025 Tamsis menunjukkan kemajuan pesat melalui berbagai capaian akademik dan riset.
"Kampus ini berhasil memperoleh 44 hibah nasional, termasuk Hibah Penguatan Unit Layanan Disabilitas dan Hibah Pembelajaran Digital Kolaboratif," ungkapnya.
Baca juga: STKIP Harapan Bima sukses gelar webinar nasional bertema teknologi riset
Selain itu, tiga dosen meraih jabatan fungsional Lektor Kepala, sementara 543 mahasiswa berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Ketua kampus yang di kenal visi Beradab itu menuturkan, apresiasi juga datang langsung dari Menristekdikti Brian Yuliarto, yang memberikan salam khusus kepada para dosen Tamsis penerima hibah nasional.
"Dalam pesannya, menteri menilai Tamsis sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang menunjukkan karakter kampus berdampak. Beliau mengatakan, peluang terbesar bukan untuk yang terbaik di atas kertas, tetapi untuk yang berani berproses," ucapnya mengutip pernyataan menteri.
Baca juga: STKIP Tamsis Bima bina bakat muda sepakbola lewat coaching clinic
Meski telah menorehkan banyak capaian, Dr. Ibnu Khaldun menegaskan, transformasi Tamsis tidak berhenti di sini. Tantangan berikutnya adalah memperkuat kualitas dosen bergelar doktor, memperdalam mutu kurikulum pascasarjana, serta memperluas jejaring kerja sama nasional dan internasional.
"Transformasi yang kami jalankan bukan sekadar perubahan struktural, tetapi gerakan kultural. Setiap dosen dan mahasiswa harus berpikir sebagai bagian dari gerakan perubahan," tandasnya..
Dalam waktu dekat, Tamsis juga akan menggelar pelatihan bertajuk "Tips and Trik Menang Hibah" dengan menghadirkan narasumber nasional untuk memperkuat kapasitas riset dosen.
Diketahui, STKIP Tamsis terus berkomitmen visinya untuk menjadi kampus beradab dan berdampak melalui pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Baca juga: STKIP Tamsis Bima bakal mewisuda lebih 250 mahasiswa