Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai langkah strategis untuk memperkuat basis perencanaan dan inovasi daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.

Wakil Bupati Lombok Timur H Moh Edwin Hadiwijaya, di Lombok Timur, Kamis, mengatakan salah satu langkah terdekat adalah mentransformasikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida), sesuai Permendagri Nomor 90 Tahun 2019.

"Kami akan fokus di situ, sehingga riset yang dilakukan bisa membawa perubahan signifikan, baik pada pendapatan daerah maupun kesejahteraan masyarakat," kata Edwin Hadiwijaya pada saat menerima rombongan dari BRIN.

Ia mengatakan keberadaan Bapperida sangat penting dalam memberikan keleluasaan bagi semua OPD untuk berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara lebih luas.

Baca juga: PAD Lombok Timur dioptimalisasikan melalui transformasi digital

Wabup mengidentifikasi bahwa riset dan inovasi merupakan sektor yang selama ini kurang tergarap maksimal. Meskipun telah ada kerja sama dengan berbagai pihak, penganggaran riset yang betul-betul digunakan sebagai landasan pengambilan kebijakan belum cukup kuat.

"Selain riset, pemerintah daerah juga kini fokus memperkuat program ke desa, seperti ketahanan pangan melalui BUMDes dan Koperasi Merah Putih," katanya.

Ia mengatakan sektor pariwisata juga menjadi prioritas karena memiliki multiplier effect yang panjang bagi perekonomian lokal.

"Pembentukan Bapperida ini diharapkan menjadi fondasi kelembagaan yang kuat untuk menopang pembangunan di Lombok Timur, memastikan setiap kebijakan dan program didasarkan pada data, riset, dan inovasi yang akurat," katanya.

Baca juga: Banyak tambak udang di Lombok Timur tak beri kontribusi banyak PAD

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN Mardyanto Wahyu Tryatmoko mengatakan kunjungannya selain bersilaturahim juga untuk menjalin kolaborasi antara Pusat Riset BRIN dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.

"Salah satu agenda program yang ditekankan adalah inisiatif BRIN untuk membuat Science Techno Park (STP) di setiap daerah," katanya.

Ia mengatakan pengembangan STP ini merupakan momentum yang sangat bagus untuk mengembangkan potensi Lombok Timur.

Baca juga: Satgas tambang dibentuk di Lombok Timur guna optimalkan PAD

Ia melihat Lombok Timur sebagai lokus yang sangat tepat untuk pengembangan riset pariwisata, mengingat potensi pariwisata yang luar biasa.

"Sehingga NTB tidak hanya sebatas Mandalika, tetapi juga di banyak destinasi lain di Lombok Timur," katanya.

Ia mengakui bahwa potensi tersebut tentu menyimpan beberapa tantangan. Tantangan yang dimaksud meliputi pengelolaan sampah dan isu fundamental agar sektor pariwisata dapat berkontribusi secara signifikan untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Proporsi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Daerah.

"Kehadiran BRIN di Lombok Timur diharapkan dapat memberikan manfaat nyata dalam mengembangkan daerah, memastikan bahwa solusi atas permasalahan yang dihadapi Lombok Timur, terutama di sektor pariwisata, didasarkan pada riset yang kredibel dan inovatif," katanya.

Baca juga: Target PAD Lombok Timur dari tambang sebesar Rp23 miliar
Baca juga: Bupati Haerul targetkan PAD Lombok Timur Rp500 miliar per tahun
Baca juga: PAD dari retribusi di Lombok Timur ditargetkan Rp313 miliar
Baca juga: PAD Lombok Timur dari sektor PJU capai Rp3 miliar per bulan

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025