Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan konsep penanganan macet lalu lintas secara komprehensif pada sejumlah titik rawan kemacetan di kota itu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Kamis, mengatakan, pihaknya sekarang sedang menyiapkan penanganan kemacetan lalu lintas bersama Dinas Perhubungan Provinsi NTB.

"Kami berkoordinasi dengan provinsi mencari pola penanganan kemacetan lalu lintas di Mataram secara komprehensif," katanya.

Titik kemacetan lalu lintas di Kota Mataram saat ini, menurutnya, terjadi di Jalan Dakota Rembige, bundaran Tugu Mataram Metro Jempong atau Jalan Gajah Mada, Jalan Penjanggik depan SMPN 15, 1, dan SMPN 2 Mataram, Sekarbela, dan Pasar Kebon Roek.

Baca juga: Dishub petakan titik rawan kemacetan di Mataram saat Ramadhan

Penanganan kemacetan pada titik-titik tersebut selama ini dilakukan dengan menerjunkan tim dari Bidang Pengendalian dan Operasional (Dalops) untuk mengurai kemacetan bersama dengan aparat kepolisian.

Selain itu, mengatur siklus lampu merah yang memiliki ATCS dengan memberikan kesempatan atau memperpanjang waktu lampu hijau.  

Akan tetapi pada jam-jam dan kondisi tertentu, kemacetan arus lalu lintas tidak bisa terkendalikan seperti ketika terjadi hujan, jam pulang dan berangkat sekolah, serta jam pulang kerja. 

Baca juga: Dua akses jalan baru di Mataram siap dibuka untuk urai kemacetan

Saat hujan, katanya, masyarakat rata-rata menggunakan kendaraan roda empat, yang tentunya memperparah kondisi kemacetan arus lalu lintas seperti yang terjadi hampir sepekan Kota Mataram diguyur hujan lebat.

"Masalah kemacetan lalu lintas di picu banyak faktor, selain cuaca juga ada hambatan samping. Misalnya, adanya pedagang di sisi kiri kanan jalan," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dishub Provinsi NTB untuk menyiapkan konsep penanganan kemacetan di Kota Mataram secara komprehensif.

Baca juga: Dishub Mataram siapkan strategi atasi kemacetan jelang Lebaran 2024

Apalagi Januari 2026, Kantor Wali Kota Mataram yang baru di Jempong segera ditempati, kondisi itu tentu bisa berpotensi menambah kemacetan di Jalan Gajah Mada, karena aktivitas pegawai yang sebelumnya terpusat di Jalan Pejanggik pindah ke Jalan Gajah Mada.

Karena itu, pihaknya bersama provinsi akan melakukan survei lalu lintas, menyiapkan rekayasa, dan upaya lainnya sebelum kantor wali kota ditempati agar tidak memicu kemacetan lebih parah.

"Begitu juga dengan titik-titik kemacetan lainnya," kata Zulkarwin.

Baca juga: Mataram siapkan jalan baru Rembiga-Lobar urai kemacetan

Baca juga: Dishub Mataram patroli mencegah kemacetan akibat pedagang takjil dadakan


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025