Jakarta (ANTARA) - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak serius menangani perkara dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024.
"Tidak salah jika publik memandang pimpinan KPK tidak serius menuntaskan perkara ini. Misalnya, merujuk pada kegagalan KPK menyegel kantor PDIP, kegagalan pimpinan KPK menjelaskan apa yang terjadi di PTIK, dan perihal kantor DPP PDIP yang sampai saat ini tak kunjung digeledah oleh KPK," ucap peneliti ICW Kurnia Ramadhana di Jakarta, Selasa.
Ia juga mempertanyakan seringnya pimpinan KPK safari ke beberapa lembaga negara.
"Justru pimpinan KPK bukannya malah serius menangani perkara ini akan tetapi malah terlalu sering safari ke beberapa lembaga negara. Bahkan Ketua KPK malah menunjukkan "gimmick" aneh dengan memasak nasi goreng disaat genting seperti ini," ucap Kurnia.
Selain itu, ia juga menyoroti belum tertangkapnya salah satu tersangka kasus itu, yakni kader PDIP Harun Masiku (HAR).
"Pimpinan KPK harus menjelaskan kepada publik tenggat waktu pencarian Harun Masiku. Sebab, proses ini sudah terlalu berlarut-larut," ujar dia.
KPK pada Kamis (9/1) telah mengumumkan empat tersangka dalam kasus tersebut.
Sebagai penerima, yakni mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan (WSE) dan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu atau orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fridelina (ATF). Sedangkan sebagai pemberi, yakni Harun Masiku yang saat ini masih menjadi buronan dan Saeful (SAE), swasta.
Diketahui, Wahyu meminta dana operasional Rp900 juta untuk membantu Harun menjadi anggota DPR RI dapil Sumatera Selatan I menggantikan caleg DPR terpilih dari Fraksi PDIP dapil Sumatera Selatan I Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, Wahyu hanya menerima Rp600 juta
Berita Terkait
ICW menilai pengesahan RUU Perampasan Aset butuh langkah konkret DPR
Rabu, 20 November 2024 18:49
MAKI mendorong pemerintah sahkan RUU Perampasan Aset
Sabtu, 25 Mei 2024 6:35
Wawali Bogor sebut Anti korupsi adalah karakter manusia
Rabu, 14 Desember 2022 5:48
ICW ungkap lima alasan pentingnya pendidikan antikorupsi
Sabtu, 10 Desember 2022 17:54
ICW minta Dewas KPK lanjutkan sidang pelanggaran etik Lili Pintauli
Senin, 11 Juli 2022 20:08
ICW minta Kapolri berhentikan sementara AKBP Raden Brotoseno
Minggu, 19 Juni 2022 20:22
KPK sebut analisis ICW terkait kerugian keuangan negara
Senin, 23 Mei 2022 21:21
ICW melaporkan Firli Bahuri ke Bareskrim Polri
Kamis, 3 Juni 2021 12:02