Wabah COVID-19 memburuk, AS membatasi perjalanan dari Brazil

id brazil,AS,donald trump,jair bolsonaro,wabah,pandemi,covid-19,larangan perjalanan

Wabah COVID-19 memburuk, AS membatasi perjalanan dari Brazil

Kuburan terbuka dan sudah terisi terlihat saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di pemakaman Vila Formosa, pemakaman terbesar di Brazil, di Sao Paulo, Brazil, Jumat (22/5/2020). Foto diambil dengan drone. REUTERS/Amanda Perobelli/wsj/cfp (REUTERS/AMANDA PEROBELLI)

Washington, Brasilia (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Minggu (24/5) bahwa pihaknya membatasi perjalanan dari Brazil ke AS, dua hari setelah wabah COVID-19 di negara Amerika Selatan itu memburuk dengan jumlah kasus tertinggi ke dua di dunia.

Pembatasan perjalanan itu menjadi pukulan bagi Presiden Brazil Jair Bolsonaro yang selama ini mengikuti langkah-langkah Presiden AS Donald Trump dalam menangani pandemi, misalnya meremehkan pembatasan sosial serta mempromosikan obat yang belum terbukti secara ilmiah bisa menyembuhkan COVID-19.

"AS tetap menjaga hubungan yang erat yang Brazil dan kami juga bekerja sama untuk menanggulangi dampak sosial-ekonomi dan kesehatan dari wabah COVID-19 di Brazil," demikian Kedutaan Besar AS di Brasilia dalam sebuah pernyataan.

Pembatasan perjalanan yang baru ini akan berlaku mulai 28 Mei, menurut Kedutaan Besar AS, yakni dengan melarang orang--yang kebanyakan bukan warga AS--melancong ke AS jika mereka sempat singgah di Brazil dalam dua pekan terakhir.

Sementara para pemegang izin tinggal, kerabat dekat warga negara AS, serta kru penerbangan akan menjadi pengecualian.

Kementerian Luar Negeri Brazil menyebut pembatasan itu sebagai keputusan teknis dalam konteks kolaborasi bilateral yang penting untuk menangani wabah, serta menyoroti bantuan sebanyak 6,5 juta dolar AS dan janji Gedung Putih untuk menyumbang 1.000 unit respirator.

Juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany, menyebut bahwa hal itu akan membantu untuk memastikan warna asing tidak membawa kasus tambahan ke AS, namun tidak akan diterapkan pada alur perdagangan antara kedua negara.

Penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien, dalam wawancara di stasiun televisi CBS berharap langkah itu hanya akan dipertimbangkan untuk hal-hal tertentu.

"Kami harap hal ini hanya sementara, namun karena situasi di Brazil, kami akan mengambil setiap langkah yang dibutuhkan demi melindungi warga AS," kata O'Brien.

Brazil mengonfirmasi hampir 16 ribu kasus baru per 24 Mei, sehingga total kasus infeksi kini mencapai 363.211 kasus, di bawah AS dengan total 1,6 juta kasus.

Sementara angka kematian akibat COVID-19 di Brazil sendiri mencapai 22.666 kasus, di bawah AS yang sebanyak hampir 100 ribu kasus.

Sumber: Reuters