Pemkab Lombok Utara usulkan 14.000 UMKM dapat bansos

id Lombok Utara,Pelaku UMKM,Dana Bansos

Pemkab Lombok Utara usulkan 14.000 UMKM dapat bansos

Tiga orang perempuan lanjut usia di Kabupaten Lombok Utara, NTB, mengupas biji mete untuk diolah menjadi produk pangan olahan. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mengusulkan sebanyak 14.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terdampak COVID-19 mendapatkan bantuan sosial (bansos) program Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro sebesar Rp2,4 juta.

"Kami sudah mengusulkan sebanyak 14.000 UMKM. Kemungkinan jumlahnya akan bertambah jika kuota belum terpenuhi dan pemerintah pusat belum menutup pengajuan dari daerah," kata Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM, Kabupaten Lombok Barat, Tazli Rais, di Lombok Utara, Rabu.

Ia menyebutkan belasan ribu UMKM yang diusulkan sebagian besar kategori ultra mikro dan mikro dengan ragam jenis usaha, seperti pedagang bakulan, kue kering, pedagang kebutuhan pokok, dan pengrajin.

Para pelaku UMKM terdampak pandemi COVID-19 tersebut tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Pemenang, Tanjung, Gangga, Kayangan, dan Bayan.

Menurut Tazli pelaku usaha kecil tersebut diusulkan untuk memperoleh bansos melalui program Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) setelah melalui proses verifikasi mulai dari desa dan kabupaten.

Data hasil verifikasi tersebut kemudian diserahkan ke Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, sebelum dikirim ke Kementerian Koperasi dan UKM.

"Kami punya tim pendamping yang turun ke desa-desa untuk mendata para pelaku UMKM," ujarnya.

Dari belasan ribu UMKM yang diusulkan, kata dia, sudah ada yang memperoleh buku rekening, yakni sebanyak 202 orang. Mereka merupakan bagian dari pelaku usaha kecil yang diberikan rekening tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI) secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2020.

Namun, uang bansos yang sudah ada direkening belum bisa diambil sebelum menyerahkan dokumen pernyataan penggunaan dana untuk kebutuhan produktif.

Raiz menambahkan pihaknya masih melakukan pendataan pelaku UMKM yang terdampak COVID-19 untuk diusulkan sebagai penerima bansos. Sebab, ada sekitar 28.000 UMKM di Kabupaten Lombok Utara, di mana sebanyak 17.000 tergolong pelaku usaha ultra mikro dan mikro, selebihnya UMKM kecil, menengah dan atas.

"Sampai saat ini, belum ada konfirmasi kapan akan berakhir masa pengusulan karena kuota secara nasional sebanyak 12 juta UMKM mungkin belum terpenuhi," katanya.