50 KK TRANSMIGRAN SUMBAWA BARAT DITEMPATKAN DI TALONANG

id

         Sumbawa Barat, NTB, 30/11 (ANTARA)- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa Barat, menempatkan sedikitnya 50 kepala keluarga warga yang mengikuti program transmigrasi lokal di SP-II Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang.

        Para transmigram tersebut diberangkatkan dari Taliwang ke lokasi penempatan menggunakan empat bus yang berjarak sekitar 90 kilometer , Selasa (30/11).

        "Mereka adalah warga miskin atau prasejahtera dari warga lokal Sumbawa Barat yang telah lulus verifikasi pemerintah," kata Kepala Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbawa Barat, Nurhikma.

       Puluhan  kepala keluarga (KK) ini tiba di SP-II Desa Talonang didampingi beberapa petugas  dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta tim medis yang terdiri dari seorang dokter dan perawat.

        Para transmigran itu sebelum diberangkatkan lebih dulu diberi obat-obatan untuk menangkal serangan penyakit malaria yang dilaporkan terus mengganas dilokasi transmigrasi ini.

        Selama menjadi binaan, para warga transmigran ini diberikan jatah hidup selama setahun, yang dikoordinir petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Transmigrasi Talonang.

        "Mereka juga akan diberi bantuan sosial seperti ternak berupa sapi dan kambing berikut bibit palawija, seperti jagung dan kacang-kacangan," kata Nurhikma seraya menambahkan bahwa penempatan 50 KK dari Pulau Lombok akan menyusul pada Desember.

        Nurhikma menjelaskan, program transmigrasi ini merupakan program Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pusat. Di Sumbawa Barat sediri proyek penempatan transmigran telah berjalan dua tahun terakhir.

        Program transmigrasi itu dimulai dengan pembangunan 200 unit rumah, penyediaan 230 hektare lahan garapan serta sarana dan prasarana pendukung seperti sekolah, tempat ibadah dan fasilitas air bersih.

        "Kita harapakan progam ini sukses. Para transmigran bisa memulai berusaha, memulai  hidup baru untuk masa depan mereka. Program transmigrasi ini ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan meningkatkan potensi sumber pangan kita," kata Nurhikmah.

         Sementara itu, M. Saleh (42) salah seorang warga transmigran mengaku senang bisa mengikuti program transmigrasi ini dan ia berharap dengan tersedianya lahan dan tempat pemukiman yang memadai, bisa memulai hidup baru, setelah merasakan sulitnya hidup selama ini.

        "Alhamdulillah, lahan ini akan kami manfaatkan sebaik-baik mungkin. Banyak rencana yang telah saya pikirkan mulai dari tanam jagung, umbi-umbian serta sawah tadah hujan," kata Saleh yang sebelumnya merupakan warga Kelurahan Telaga Bertong ini. (*)