Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara mengantisipasi potensi bencana alam berupa banjir, tanah longsor dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yanng melanda hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat.
Kepala BPBD Kabupaten Lombok Utara Muhadi, di Kabupaten Lombok Utara, Jumat, mengatakan Kabupaten Lombok Utara memiliki daerah yang dikelilingi perbukitan dengan kondisi tanah yang labil sehingga dikhawatirkan berpotensi terjadi longsor.
"Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dikhawatirkan memicu luapan sungai yang dapat mengakibatkan banjir," katanya.
Oleh sebab itu, kata Muhadi, pihaknya sudah memetakan lokasi-lokasi yang sekiranya berpotensi terjadinya longsor seperti di wilayah Kecamatan Pemenang, dan Kecamatan Bayan. Sedangkan untuk potensi banjir berpotensi terjadi di Kecamatan Pemenang, dan Kecamatan Kayangan.
BPBD Kabupaten Lombok Utara terus menggiatkan sosialisasi terkait mitigasi bencana ke wilayah wilayah yang rawan bencana tersebut.
Menurut dia, cuaca ekstrem seperti yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih akan terus berlangsung hingga awal 2021.
"Kami mengimbau kepada suluruh masyarakat Kabupaten Lombok Utara untuk tetap waspada dan mengurangi aktivitas di luar rumah karena kondisi hujan lebat masih akan terus berlangsung," katanya.
Berita Terkait
BPBD NTB tunggu putusan pengadilan soal pemanfaatan shelter tsunami di KLU
Senin, 12 Agustus 2024 15:32
Dua desa di Lombok Utara diterjang banjir
Rabu, 17 April 2024 10:47
BPBD: banjir bandang rusak puluhan hektare lahan pertanian di wilayah KLU
Senin, 17 Oktober 2022 7:25
BPBD: 1.080 warga di Lombok Utara terdampak banjir dan tanah longsor
Minggu, 16 Oktober 2022 20:49
BPBD Lombok Utara siapkan bantuan air bersih 7,5 juta liter
Sabtu, 12 September 2020 19:55
Pemkab Lombok Utara membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah
Selasa, 30 Juli 2019 13:20
Bupati Lombok Utara melantik BPPD dan kukuhkan Forum Pokdarwis
Selasa, 30 Juli 2019 11:34
BPBD: pembangunan rumah tahan gempa di Lombok Utara lebih cepat
Rabu, 10 Juli 2019 19:09