Mataram (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui salah satu unitnya, yaitu PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan simulasi tanggap darurat kebakaran, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/2).
Simulasi tersebut dikoordinasi oleh Tim Penanggulangan Keadaan Berbahaya PLN UIP Nusra dan diikuti oleh seluruh pegawai PLN UIP Nusra serta diawasi langsung oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram Nanang Edward.
"Dalam masa pandemi, perusahaan kami masih menerapkan WFO (work from office) dan WFH (work from home), jadi tidak semua pegawai hadir saat simulasi," kata Pejabat Pengendali K3L PLN UIP Nusra Bobby Robson Sitorus.
Bobby menambahkan bahwa walaupun di masa pandemi, PLN tetap memastikan kesiapsiagaan dalam kondisi darurat sehingga budaya dan disiplin eksekusi pada kegiatan di lingkungan PLN mencapai zero accident.
Simulasi itu juga dilanjutkan dengan evaluasi simulasi dan sosialisasi penggunaan APAR (alat pemadam api ringan) oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram Nanang Edward.
Nanang menegaskan bahwa kebakaran bisa terjadi kapanpun dimanapun, untuk itu antisipasi berupa pembekalan dan pengetahuan cara mengatasinya di awal memang diperlukan.
"Kami mengapresiasi langkah PLN yang sudah melaksanakan simulasi tanggap darurat kebakaran, dan harapan kami langkah PLN diikuti juga oleh intansi instansi dan perusahaan yang ada di Kota Mataram," ujarnya.
Sebelumnya, PLN mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan bendera emas dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia pada 4 Desember 2020.
"Kami berkomitmen meminimalisir kecelakaan dalam bekerja salah satunya dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembekalan dan pengetahuan kepada seluruh pegawai seperti yang kita lakukan seperti pada hari ini," ujar Bobby.