Kuala Lumpur (ANTARA) - Sejumlah bangunan di Malaysia menyalakan lampu merah putih, Senin (26/4) malam, untuk menghormati musibah kapal selam KRI Nanggala-402 beserta kru di Perairan Bali dan menghormati keluarganya.
Informasi tersebut diunggah oleh warga Subang Jaya, Negara Bagian Selangor, Misykat Rahman melalui Forum Skyscrapercity Indonesia dalam akun Facebook, Senin malam.
Postingan tersebut menampilkan sejumlah bangunan dari foto Muhd Azran Malek.
"Seluruh rakyat Malaysia berkabung mengenang gugurnya prajurit Nanggala-402. Sang Saka merah putih dinyalakan di seluruh negeri sebagai tanda duka cita hilangnya ksatria berani dari alam dunia ini," tulisnya.
Raja kami, pemimpin kami, rakyat kami, semua bersedih atas kepergian para syahid Nanggala-402
"Moga roh mereka dicucuri rahmat dan ridho Tuhan. Ya Allah pilihkan kami untuk menjadi syahid yang seterusnya," harapnya.
Sementara itu akun Bolasepak Malaysia juga mengunggah dari Johor.
"Lampu merah dan putih dinyalakan disebagai tanda penghormatan kepada kapal selam KRI Nanggala bersama 53 kru yang ditemui pecah dan tenggelam di Perairan Bali. Takziah kepada rakyat Indonesia atas tragedi ini," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh akun Johor Southern Tigers pada Selasa dini hari.
"Kami seluruh keluarga Kelab Bolasepak Johor Darul Ta'zim (JDT) mengucapkan salam takziah kepada keluarga mangsa (korban) kapal selam tentera Indonesia, KRI Nanggala 402 yang ditemui pecah di dasar laut di perairan Bali beserta kesemua 53 kru disahkan telah meninggal dunia.
Berita Terkait
Malaysia mendukung seruan Dewan HAM PBB hentikan jual senjata
Sabtu, 6 April 2024 4:28
Seorang warga Israel ditangkap, Keamanan Raja dan PM Malaysia diperketat
Sabtu, 30 Maret 2024 14:51
Kementerian Kesehatan Malaysia menyelidiki potongan kain lap di martabak
Kamis, 28 Maret 2024 5:27
Malaysia: Doa Rakyat dan Pemimpin
Rabu, 20 Maret 2024 12:57
KKP mengamankan satu unit kapal berbendera Malaysia di Selat Malaka
Rabu, 6 Maret 2024 6:33
FEB UI dukung transformasi pendidikan tinggi
Selasa, 5 Maret 2024 7:12
Penguatan dolar AS dan ketidaktentuan ekonomi China
Jumat, 1 Maret 2024 6:37
IAIH NW Lombok Timur kerjasama dengan Universitas Malaysia
Kamis, 29 Februari 2024 21:09