Lombok Barat (ANTARA) - Sebanyak 38 unit truck bermuatan logistik tujuan Waingapu, Nusa Tenggara Timur, sudah dua bulan tertahan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, karena tidak ada kapal yang akan memberangkatkan ke daerah tujuan.
Ombu Domu Ninggeding, salah satu sopir ekspedisi Jawa, Bali, NTT, mengaku sudah dua bulan bertahan di Pelabuhan Lembar, menunggu jadwal keberangkatan kapal.
"Kami sudah dua bulan mengendap di Lembar, karena menyangkut PPKM, tapi sekarang sekarang PPKM Jawa sudah memperbolehkan logistik Bali-Jawa, namun ada kendala lain," katanya di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Kapal yang akan mengangkut puluhan truck logistik ke Waingapu, NTT, adalah KM Egon. Namun tidak ada kepastian jadwal pelayaran. Hal itu juga sudah dikeluhkan kepada pihak terkait agar diberikan fasilitas lain sebagai pengganti KM Egon.
"Supaya logistik ini berjalan lancar dan komunikasi sudah dilakukan dengan pihak Egon, namun batal datang dan molor sampai dengan saat ini," ujarnya.
Menurut Ombu, barang-barang logistik yang diangkut berbagai macam, mulai dari bahan bangunan hingga sembako, karena permintaan bahan kebutuhan pokok di Sumba, tergolong tinggi.
"Logistik ini sangat penting, karena ada yang sedang membawa donasi untuk bencana beberapa waktu yang lalu," ucapnya.
Eman, sopir truk logistik lainnya mengatakan dirinya bisa saja lewat Pelabuhan Sape di Kabupaten Bima, menuju Waingapu, Sumba, NTT. Tapi ukuran kapal yang melayani rute tersebut relatif kecil.
"Tidak bisa memuat untuk kendaraan logistik ini, di mana tinggi muatannya 380, sehingga bila dipaksakan masuk, dipastikan barang muatan hancur saat memasuki kapal," tuturnya. Selain itu, biaya perjalanan Lembar-Sape dan Waingapu tentunya bakalan membengkak, sementara sudah tidak ada untuk membiayai perjalanan ini.
"Uang sudah habis, sementara pemilik barang menanyakan kapan barangnya tiba, namun setelah diberikan penjelasan, memaklumi akan kesulitan dan kendala yang kami alami," tutur Eman.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar Iptu Irvan Surahman mengatakan akibat tertundanya keberangkatan, puluhan sopir truck logistick tersebut mengalami kesulitan dalam bertahan hidup di pelabuhan.
"Kami berupaya membantu dalam memenuhi sekedar kebutuhan makan dan minum, seperti kegiatan program Jumat berkah hari ini, menyasar sopir truk yang tertunda keberangkatannya," katanya.
Berita Terkait
Keluarga warga Lombok Timur dibunuh KKB minta perhatian perusahaan
Minggu, 4 Agustus 2024 16:44
Kapal pesiar mewah bersandar di Gilimas Lombok Barat
Sabtu, 23 November 2024 1:24
Warga NTB disarankan gunakan kapal laut hindari dampak Lewotobi
Rabu, 13 November 2024 12:49
Dukung MotoGP Mandalika 2024, ASDP catat peningkatan penumpang hingga 26 persen
Minggu, 29 September 2024 20:43
NTB tingkatkan pengawasan impor barang
Rabu, 24 Juli 2024 16:33
Pelindo Lembar dan Badas berbagi berkah Idul Adha di NTB
Jumat, 14 Juni 2024 23:22
Baharkam Polri siapkan strategi pengamanan kegiatan World Water Forum
Sabtu, 11 Mei 2024 14:00
Bambang Haryo berikan solusi masalah pengangkutan sapi NTB ke Jawa
Rabu, 8 Mei 2024 13:43