London (ANTARA) - Mengurangi daging merah dan daging olahan, makan lebih banyak serat dan berolah raga teratur bisa mengurangi risiko kanker usus sebesar 43 persen.
Seperti diberitakan Telegraph, World Cancer Research FUnf (WCRF) pada Senin (23/5) mempublikasikan laporan mengenai risiko kanker usus. WCRF merekomendasikan bahwa orang-orang membatasi asupan daging merah menjadi 500 gram seminggu, atau hanya lebih dari satu pon.
Menurut WCRF, itu kira-kira setara dengan lima atau enam porsi sedang daging sapi, domba atau babi panggang.
Sebagai tambahan, yayasan itu memperingatkan orang-orang harus "menghindari daging olahan" sama sekali.
Saran itu berdasarkan pada analisis 24 penelitian terpisah yang melihat pengaruh konsumsi daging dan kanker usus.
"Dalam daging, pesan jelas yang muncul dari laporan kami adalah bahwa daing merah dan olahan meningkatkan risiko kanker usus dan orang yang ingin mengurangi risiko mereka harus mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah yang mereka makan," kata Alan Jackson, profesor nutrisi di Universitas Southampton, yang mengetuai sekelompok pakar.
Penemuan baru itu berarti yayasan itu sekarang bisa mengatakan ada bukti "meyakinkan" bahwa makan makanan kaya serat seeprti buah dan sayuran mencegah serangan kanker usus. Laporan sebelumnya tahun 2007 hanya mengatakan ini hanya pengaruh yang mungkin.
Laporan yang sama menyimpulkan ada bukti meyakinkan yang secara fisik aktif mengurangi risiko kanker usus.
"Kami memperkirakan kira-kira 43 persen kasus kanker usus di Inggris bisa dicegah melalui perubahan semacam ini. Ada kira-kira 17.000 kasus setiap hari," kata Teresa Nightingale, manajer umum WCRF dalam laporan yang dipublikasikan Senin. (*)