Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) akan menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2022, karena kondisi cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan wisatawan.
Kepala BTNGR, Dedy Asriady di Mataram, Senin, menjelaskan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram menyebutkan sedang terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok.
"Penutupan aktivitas pendakian juga dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," katanya.
Ia menyebutkan jalur yang selama ini dibuka untuk aktivitas pendakian meliputi jalur wisata pendakian Senaru dan Torean, di Kabupaten Lombok Utara.
Selain itu, jalur wisata pendakian Sembalun, Timbanuh, dan Tete Batu di Kabupaten Lombok Timur, dan jalur wisata pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.
"Bagi pengunjung yang akan melakukan pendakian pada 31 Desember 2021, diwajibkan melakukan check out maksimal pada 2 Januari 2022, di masing-masing pintu pendakian," ujarnya.
Selain jalur wisata pendakian, kata dia, pihaknya juga sudah terlebih dahulu menutup tiga lokasi wisata nonpendakian atau destinasi wisata alam di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani mulai 29 November 2021 hingga 31 Maret 2022.
Ketiga destinasi wisata alam yang sudah tidak boleh ada aktivitas pariwisata, yakni kawasan wisata alam Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, Desa Timbanuh, dan Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kabupaten Lombok Timur, dan Desa Sambik Elen, Kabupaten Lombok Utara.
"Penutupan tiga destinasi wisata alam tersebut, juga berkaitan dengan kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan nyawa pengunjung," ucap Dedy.
Untuk 15 destinasi wisata alam di bawah pengelolaan BTNGR, kata Dedy, masih tetap dibuka bagi wisatawan, seperti Otak Kokoq Joben, Telaga Biru, Ulem-Ulem, Gunung Kukus, Bukit Malang, dan Savana Propok.
"Semua destinasi itu masih tetap dibuka untuk aktivitas berwisata, karena dinilai masih aman bagi pengunjung," katanya.
Berita Terkait
Pemprov NTB panggil BTNGR terkait penerapan tarif penggunaan drone di Rinjani
Kamis, 19 September 2024 20:09
Wisata Gunung Rinjani Lombok hasilkan PNBP Rp14,71 miliar pada 2023
Jumat, 19 Januari 2024 16:52
Kelelahan, seorang pendaki meninggal dunia di kawasan Gunung Rinjani
Minggu, 29 Oktober 2023 18:27
205 hektare lahan di Taman Nasional Gunung Rinjani yang terbakar
Kamis, 10 Agustus 2023 11:54
Rinjani 100 Ultra promosi efektif datangkan turis asing
Senin, 29 Mei 2023 13:31
BTNGR mengajak TO dan porter musyawarah selesaikan masalah upah
Minggu, 7 Mei 2023 21:00
KLHK membuka wisata pendakian Gunung Rinjani Lombok mulai 1 April 2023
Sabtu, 25 Maret 2023 13:25
Uang berputar dari aktivitas pendakian Gunung Rinjani sebesar Rp41,37 miliar
Rabu, 16 November 2022 17:36