Jakarta (ANTARA) - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bermitra dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam upaya pelestarian, pengembangan, dan pembinaan budaya nusantara, khususnya aksara nusantara.
Kerja sama itu diwujudkan dalam bentuk penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) kolaborasi Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN) dan Indonesia Bangga (www.indonesiabangga.id), yang dilaksanakan di kantor PANDI di Tangerang, Banten, Jumat (27/05).
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo dalam pernyataan resminya yang diterima ANTARA pada Sabtu menyambut baik dukungan dari Kemenko PMK, dan berharap kedua pihak bisa bersinergi dalam beberapa program prioritas PANDI ke depannya.
"Kolaborasi yang sudah dilakukan dalam beberapa waktu ini, hari ini diwujudkan dalam bentuk kerja sama, dalam bentuk penandatanganan perjanjian kerja sama untuk menjadikan MIMDAN sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental," jelas Yudho.
"Program ini (MIMDAN) sudah memasuki tahun ketiganya, mungkin karena kami mengawal kegiatan tersebut secara konsisten, maka pemerintah kemudian menganggap bahwa program ini layak dijadikan salah satu bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental," kata Heru Nugroho selaku inisiator program MIMDAN, yang juga Wakil Ketua PANDI Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama & Pemasaran.
Heru berharap generasi muda Indonesia bisa menyadari bahwa sejak dahulu, leluhur bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kultur peradaban yang kuat. Hingga mampu menciptakan berbagai varian aksaranya sendiri dalam mengekspresikan bahasanya.
"Karena Aksara merupakan kunci untuk membuka sebuah peradaban intelektual dan leluhur bangsa Indonesia sudah memulainya sejak lebih dari seribu tahun lalu," kata Heru menambahkan.
Baca juga: Kemenko PMK Dukung Pengembangan Taman Nasional Tambora
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PANDI yang telah mendigitalisasikan aksara daerah, sehingga di rasa sejalan dengan program Gerakan Nasional Revolusi Mental.
"Ini tentu upaya yang luar biasa, kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PANDI yaitu mendigitalisasi aksara daerah yang ini merupakan kekayaan budaya kita yang tentu perlu kita lestarikan, kita kembangkan dan tentu kita bina dan kita manfaatkan," katanya.
Berita Terkait
PANDI menargetkan 1,2 juta domain bisa digunakan di 2024
Kamis, 1 Februari 2024 5:02
PANDI siap berkolaborasi mendigitalkan naskah kuno
Senin, 8 Maret 2021 17:10
Indonesia dipercaya membantu pengelolaan nama domain Timor Leste
Minggu, 22 Desember 2019 10:08
Karena cemburu, Pandi aniaya istrinya
Selasa, 8 Oktober 2019 16:52
Kemenko PMK tekankan konsep "One Health"
Minggu, 8 Desember 2024 10:41
Pemberdayaan perempuan untuk membangun desa
Minggu, 1 Desember 2024 8:23
Persoalan PON Aceh-Sumut jadi catatan penting pemerintah
Rabu, 18 September 2024 17:01
Festival Harmoni Budaya Nusantara perkuat karakter bangsa
Minggu, 8 September 2024 11:29