Lombok Barat (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat membantu penanganan hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
"Kesehatan hewan ternak menjelang Idul Adha sangat penting, sehingga anggota Polres Lombok Barat saya arahkan untuk membantu warga dalam hal penanganan hewan ternak yang terkena PMK supaya bisa cepat tertangani dan sembuh," kata Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho, di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu.
Menurut dia, pencegahan, pengawasan dan pengobatan juga penting untuk menghindari meluasnya PMK di Kabupaten Lombok Barat.
Wirasto juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan panik, karena sejauh ini PMK sudah ditangani dengan baik oleh dinas terkait.
Pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah penanganan, di antaranya melakukan koordinasi dengan dinas terkait.
"Kami juga terus memonitor jumlah hewan yang terkena virus, sembuh, maupun mati akibat PMK ini," ujarnya.
Ia mengatakan dalam pengecekan hewan ternak secara berkala melibatkan Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Barat, bersama satuan reserse kriminal, satuan intelkam, dan bhabinkamtibmas jajaran polsek.
Polres Lombok Barat juga memperketat perdagangan hewan ternak keluar atau masuk melalui jalur laut di Kabupaten Lombok Barat, khususnya di Pelabuhan Lembar.
Sedangkan pengawasan di pasar hewan yang ada di Lombok Barat, lanjut Wirasto, dilakukan di pasar hewan di Dusun Pelulan, Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan.
"Bersama dinas terkait, juga sudah dilakukan penutupan dan melarang sapi masuk di Lombok Barat, pada Lokasi pasar hewan yang ada," ucapnya.
Data sementara, total hewan ternak di Kabupaten Lombok Barat, yang terkena virus PMK sebanyak 3.393 ekor sapi dan sembuh sebanyak 1.991 ekor sapi. Sedangkan yang mati sebanyak enam ekor sapi dan potong paksa dua ekor.
Namun demikian, sebagai upaya penanganan telah dilakukan, antara lain pemberian obat oleh Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Barat, yang mendapat pendampingan oleh anggota Polres Lombok Barat.
"Semuanya bergerak di lapangan melakukan pendampingan dengan cara memberikan pengobatan antibiotik, pemberian vitamin dan penyemprotan disinfektan," kata Wirasto.
Berita Terkait
Presiden Prabowo atensi tambang emas ilegal di Sekotong Lombok Barat
Senin, 11 November 2024 17:08
Kemenkumham NTB dukung kepolisian ungkap kasus narkoba libatkan narapidana
Rabu, 6 November 2024 18:23
Walhi lakukan investigasi terkait tambang emas ilegal di Sekotong Lombok Barat
Senin, 4 November 2024 17:16
Tujuh WNA terlibat tambang ilegal sudah tinggalkan Indonesia
Selasa, 22 Oktober 2024 17:30
Imigrasi Mataram dukung pengungkapan kasus tambang emas ilegal di Sekotong
Senin, 21 Oktober 2024 15:41
Bejat!! Pria berusia 72 tahun di Lombok Barat setubuhi anak SD
Jumat, 11 Oktober 2024 17:24
Polisi kesulitan telusuri identitas WNA China terlibat tambang ilegal di Lombok Barat
Jumat, 11 Oktober 2024 17:20
Polisi tahan Sekcam Kuripan Lombok Barat terkait penggelapan mobil
Kamis, 12 September 2024 18:11