Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta berencana mengevaluasi sejumlah program kerja sama yang dilaksanakan dengan organisasi sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyusul munculnya dugaan penggelapan dana donasi umat.
"Belakangan kami mendapat informasi ada pimpinan yang dianggap bermasalah, tentu nanti kami akan lihat ke depan. Kami tentu akan melakukan evaluasi semuanya sejauh mana masalahnya sesungguhnya," kata Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin.
Meski begitu, Riza menyebutkan kalau selama ini kerja sama dengan organisasi filantropi itu tidak mengalami masalah. Sejumlah kerja sama, kata dia, juga masih berlanjut di antaranya kerja sama penyaluran daging kurban kepada masyarakat ekonomi tidak mampu di Jakarta.
Baca juga: Perajin gunakan sampah botol air mineral jadi miniatur ondel-ondel
"Sejauh ini hubungan kami dengan ACT tidak ada masalah termasuk kurban tidak ada masalah. Di satu sisi sama kami kan tidak ada masalah, baik-baik saja," ucap Riza. Selain kerja sama terkait penyaluran daging kurban serangkaian Idul Adha, Pemprov DKI menggandeng ACT untuk beberapa program di antaranya gerakan membantu UMKM DKI.
Baca juga: Perajin gunakan sampah botol air mineral jadi miniatur ondel-ondel
Kemudian, kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) untuk bantuan pangan selama Ramadhan saat masa pandemi COVID-19 yang ditandatangani pada April 2020 hingga penyaluran bantuan sosial untuk korban erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021.
Namun, Riza tidak membeberkan rincian nilai kerja sama yang diadakan antara Pemprov DKI dengan organisasi non profit tersebut yang mengumpulkan donasi per tahun mencapai ratusan miliar rupiah.
Sebelumnya, dugaan penyelewengan dana donasi umat di tubuh organisasi itu viral di media sosial, salah satunya di twitter, setelah diulas majalah nasional, Tempo.
Hingga pukul 16.00 WIB, Aksi Cepat Tanggap masih berada di posisi puncak pembahasan warganet dan menjadi topik yang paling dibicarakan publik Tanah Air.
Berita Terkait
Pengurus ACT diduga gelapkan dana Boeing dan donasi umat
Senin, 25 Juli 2022 21:17
Pemeriksaan Ahyudin ditanya pembelian aset yayasan
Kamis, 21 Juli 2022 7:28
Pendiri Yayasan Ahyudin mengelak ditanya perusahaan cangkang ACT
Jumat, 15 Juli 2022 5:54
Presiden ACT Ibnu Khajar diperiksa
Selasa, 12 Juli 2022 5:42
Dinsos NTB menghentikan aktivitas dan pengumpulan dana melalui ACT
Rabu, 6 Juli 2022 19:48
ACT akan mengirimkan 10.000 kotak masker bagi WNI di Hong Kong
Jumat, 7 Februari 2020 10:19
Revisi UU Pengumpulan Uang atau Barang cegah penyelewengan
Sabtu, 9 Juli 2022 16:49
Tiko optimistis dugaan penggelapan dana Rp6,9 miliar akan dihentikan
Senin, 12 Agustus 2024 16:02