Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengajak para koordinator dan penanggung jawab Desa Migran Produktif (Desmigratif) berkolaborasi meningkatkan kualitas pelayanan dan pelindungan terhadap calon pekerja migran Indonesia (PMI) dan PMI purna.
"Bagaimana semuanya kita meningkatkan pelayanan dan melindungi PMI kita mulai dari hilir ke hulu, mulai dari mau berangkat sampai dia pulang lagi ke kampung halaman dia terlindungi. Baik terlindungi secara ekonomi, sosial, dan jiwanya. Semuanya kita lindungi, melindungi secara utuh sebagai manusia," kata Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker Suhartono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Upaya perlindungan tersebut dapat dicapai lewat empat pilar Desmigratif yaitu pusat layanan imigrasi, kegiatan usaha produktif untuk memberikan edukasi awal tata kerja bekerja di luar negeri, pengasuhan komunitas untuk anak-anak pekerja migran dan pembentukan koperasi Desmigratif.
Baca juga: APPMI meminta Kemenaker buka kran pengiriman PMI ke Malaysia
Baca juga: Kemenaker mengapresiasi kemajuan pelayanan K3 di NTB
Berbicara dalam Rapat Teknis Koordinator dan Penanggung Jawab Desmigratif pada Program Desmigratif 2022 di Jakarta, Senin (8/8) malam, Suhartono menyatakan kolaborasi perlu dilakukan karena koordinator dan penanggung jawab Desmigratif mengetahui secara langsung kondisi yang terjadi di akar rumput, mulai dari sebelum PMI berangkat ke luar negeri sampai dengan pulang ke kampung halaman.
"Terus terang saja kami di pusat tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bapak dan ibu sekalian. Semuanya ada di tangan bapak dan ibu karena tahu persis siapa yang berangkat, siapa yang pulang, siapa yang melalui calo. Jadi inilah kenapa kami harus bekerja sama biar pekerjaan dilakukan dengan baik," ucapnya.
Dalam kesempatan itu dia mengajak agar para koordinator dan penanggung jawab terus membantu masyarakat yang menjadi PMI untuk bisa bekerja lebih baik di luar negeri melalui jalur prosedural. "Syukur-syukur kalau sudah pulang juga tidak usah berangkat lagi, nanti bisa berwirausaha di kampung bapak, ibu sekalian," demikian Suhartono.