Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang diluncurkan Pemerintah Pusat menyasar para pekerja migran Indonesia (PMI) atau purna PMI di Desa Lantan, kabupaten setempat.
"Program dari Kementerian Ketenagakerjaan yang dilaksanakan di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara ini masih dalam proses," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Lombok Tengah Samsul Rijal di kantornya di Praya, Kamis.
Program ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya pemerintah melindungi dan meningkatkan kesejahteraan PMI yang bekerja di luar negeri dan keluarganya sejak dari kampung halaman. Program ini sebelumnya dilaksanakan di Desa Aik Berik sebelum pandemi COVID-19 dan tahun ini akan dilaksanakan di Desa Lantan.
"Penetapan Desa Lantan menjadi Desmigratif itu ditetapkan oleh pusat setelah dilakukan survei oleh tim," katanya.
Bantuan tersebut diberikan kepada empat kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 10 orang dengan nilai bantuan Rp20 juta. Sebelum diberikan bantuan, para penerima bantuan akan diberikan pelatihan tentang usaha, seperti di bidang tata boga, pertanian atau usaha UMKM lainnya.
"Bantuan itu diberikan untuk usaha, sehingga ekonomi masyarakat tumbuh dan meningkat," katanya.
Program ini juga dilaksanakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana menjadi PMI yang benar, sehingga perlindungan dan ekonomi para PMI itu dapat ditingkatkan
"Program Desmigratif bertujuan mewujudkan empat pilar yang dicanangkan pemerintah, yakni pendirian pusat informasi ketenagakerjaan, usaha produktif, pendampingan pengasuhan anak, dan pengembangan koperasi," katanya.