Mataram (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nusa Tenggara Barat memastikan rencana pembangunan kereta gantung di Rinjani di Pulau Lombok akan dikerjakan pada tahun 2023.
"Alhamdulillah rencana pembangunan kereta gantung di Rinjani jalan terus. Paling lambat tahun 2023 sudah dikerjakan," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Rum di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan saat ini investor PT Indonesia Lombok Resort (ILT) milik investor asal Tiongkok, tengah menyusun detail engineering design (DED) dan studi kelayakan kereta gantung Rinjani.
"Sekarang mereka (investor, red) sedang menyusun DED dan FS. Paling lama dua bulan Amdal-nya atau paling cepat tiga bulan sudah selesai," ujarnya.
Peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung tersebut, ungkap Rum, diharapkan pada 17 Desember 2022 atau pada HUT ke-64 Provinsi NTB. Sedangkan, rentang waktu pembangunan diperkirakan selama dua tahun.
"Nanti "ground breaking" 17 Desember pada HUT NTB. Sedangkan nilai investasi rencananya Rp2,2 triliun termasuk dengan resornya. Kalau konstruksinya paling cepat dua tahun," terang Rum.
Terkait informasi masih adanya penolakan warga terhadap rencana pembangunan kereta gantung tersebut, Rum menegaskan bahwa tidak ada warga yang menolak pembangunan kereta gantung di tempat itu.
"Tidak ada menolak, belum paham aja. Apa mau ditolak rezeki datang ini. Tidak ada masyarakat juga di hutan itu, bagaimana mau menolak," katanya.
Lokasi pembangunan kereta gantung Rinjani berada di kawasan hutan lindung di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Total luas lahan yang disiapkan 500 hektare, sebagai lokasi pembangunan kereta gantung, disertai dengan jalur kereta sekitar 10 kilometer yang nantinya dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.
Sebelumnya pembangunan kereta gantung telah mendapat lampu hijau dari Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Gubernur mengatakan NTB bakal dikunjungi banyak orang terutama karena kegiatan balap internasional seperti World Superbike (WSBK) dan MotoGP menjadi daya tariknya. Namun, tidak semua orang yang datang menyukai balapan di Sirkuit Mandalika.
"Ada juga, orang datang ingin melihat keindahan destinasi wisata di NTB, salah satunya di Gunung Rinjani. Sekarang bagaiimana kalau keindahan Rinjani atau daerah kita dilihat melalui kereta gantung, kenapa tidak," katanya.
Meski demikian, Gubernur mengingatkan pembangunan kereta gantung tersebut tidak merusak lingkungan.
"Saya percaya teknologi kita sudah cukup maju sehingga mampu menghindari dampak yang kita khawatirkan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPM-PTSP NTB pastikan pembangunan kereta gantung Rinjani 2023
Berita Terkait
Kemenkumham NTB mendorong pemda terbitkan produk hukum berbasis P2HAM
Kamis, 16 Mei 2024 22:56
Pj Wali Kota Bima imbau petani tidak tanam jagung di lereng bukit
Kamis, 16 Mei 2024 21:12
Pemkab Dompu melibatkan pelajar bahas RPJPD 2025
Kamis, 16 Mei 2024 21:11
RSUD NTB siap terapkan KRIS untuk layani pasien rawat inap
Kamis, 16 Mei 2024 21:11
KPU ingatkan PPK jaga integritas di Pilkada Lombok Tengah 2024
Kamis, 16 Mei 2024 21:10
Polres NTB perketat pengamanan Bandara Lombok jelang WWF
Kamis, 16 Mei 2024 17:32
Polda NTB terjunkan 300 personel dukung pengamanan WWF
Kamis, 16 Mei 2024 17:30
Pemerintah Kota Bima berencana tata kawasan Amahami dan Lawata
Kamis, 16 Mei 2024 17:29