Mataram (ANTARA) - Nelayan Bintaro Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat mengeluhkan kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membuat tingginya ongkos melaut.
"Dampak naiknya BBM sangat banyak bagi nelayan, antara lain biaya operasional, biaya logistik, biaya makan sehari-hari, biaya hidup dan yang lainnya ikut naik," kata salah satu nelayan, Sofyan dalam keterangannya pada wartawan di Mataram, Kamis (8/9).
Ia menyebutkan sebelumnya hanya bermodalkan Rp100 ribu satu kali berlayar, tapi sekarang hampir mencapai 200 sampai 250 ribu.
Sementara nelayan lainnya, Zainal Abidin mengatakan supaya harga BBM diturunkan kembali seperti harga biasanya.
"Kita pusing memikirkan harga BBM yang naik, sedangkan populasi ikan sekarang sedang menurun, bahkan satu kali berlayar itu bisa jadi kita tidak dapat ikan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Abdul Salam juga mengatakan solusi sementara bagi para nelayan untuk menghemat BBM yaitu dengan menggunakan kapal layar sehingga penggunaan bahan bakar tidak boros.
Berita Terkait
Seorang nelayan di Lombok Timur ditemukan tewas di keramba udang
Kamis, 2 Mei 2024 16:53
Polisi tangkap sembilan nelayan bawa bom ikan di perairan Lombok Timur
Rabu, 24 April 2024 12:56
Semua nelayan di Lombok Tengah dilibatkan cari dokter yang hilang di laut
Selasa, 23 April 2024 17:53
Kampung nelayan modern disiapkan di Kota Mataram
Senin, 8 April 2024 11:31
Nelayan Watodiri Lembata jaga keseimbangan laut
Minggu, 7 April 2024 19:26
DKP Mataram menyiapkan program bantuan nelayan tingkatkan kesejahteraan
Minggu, 7 April 2024 7:07
Sebanyak 80 persen nelayan Mataram gunakan alat tangkap ramah lingkungan
Minggu, 7 April 2024 7:00
Info BMKG sebut gelombang tinggi berpotensi terjadi malam ini di laut selatan Banten
Sabtu, 30 Maret 2024 7:31