Mataram (ANTARA) - Nelayan Bintaro Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat mengeluhkan kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membuat tingginya ongkos melaut.
"Dampak naiknya BBM sangat banyak bagi nelayan, antara lain biaya operasional, biaya logistik, biaya makan sehari-hari, biaya hidup dan yang lainnya ikut naik," kata salah satu nelayan, Sofyan dalam keterangannya pada wartawan di Mataram, Kamis (8/9).
Ia menyebutkan sebelumnya hanya bermodalkan Rp100 ribu satu kali berlayar, tapi sekarang hampir mencapai 200 sampai 250 ribu.
Sementara nelayan lainnya, Zainal Abidin mengatakan supaya harga BBM diturunkan kembali seperti harga biasanya.
"Kita pusing memikirkan harga BBM yang naik, sedangkan populasi ikan sekarang sedang menurun, bahkan satu kali berlayar itu bisa jadi kita tidak dapat ikan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Abdul Salam juga mengatakan solusi sementara bagi para nelayan untuk menghemat BBM yaitu dengan menggunakan kapal layar sehingga penggunaan bahan bakar tidak boros.