Bupati Lombok Timur meminta camat ikut cegah CPMI Ilegal

id CPMI,Lombok Timur,NTB,pekerja migran indonesia,ilegal,Malaysia

Bupati Lombok Timur meminta camat ikut cegah CPMI Ilegal

Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, HM Sukiman Azmy (ANTARA/Istimewa)

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, HM Sukiman Azmy meminta para camat dapat meneruskan informasi keberangkatan tanpa biaya kepada warga yang ingin bekerja di luar negeri, supaya tidak perlu ada calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang berangkat secara ilegal.

"Jangan ada pekerja migran warga Lombok Timur yang berangkat ke luar negeri secara ilegal," kata Bupati Lombok Timur, H Sukiman Azmy saat acara pelepasan Pekerja Migran Indonesia asal Nusa Tenggara Barat untuk penempatan di sebuah perkebunan sawit dan karet di Malaysia di Selong, Rabu.

Dalam kesempatan itu, Bupati Lombok Timur mengisahkan sulitnya CPMI asal Lombok Timur yang menempuh jalur non-presedural atau ilegal.

Ketika bertugas di Riau bupati mengaku menyaksikan sendiri betapa sulitnya harus mencari tekong (calo pengiriman PMI ke luar negeri) yang akan membawa para PMI ke Malaysia.

"Berangkat melalui jalur prosedural itu lebih baik, terlebih saat ini bisa berangkat tanpa biaya (zero cost)," katanya.

Bupati juga memberikan dukungan semangat kepada CPMI yang diberangkatkan, untuk meraih keberhasilan harus memiliki target dan perencanaan untuk merealisasikannya. Ia berharap suatu saat nanti para PMI ini menetap kembali di daerah asalnya sebagai pemberi kerja, karena telah memiliki modal dan usaha sendiri.

"Kalian (CPMI) dapat mengumpulkan pendapatan yang disisihkan pula sebagai modal, di samping nafkah bagi keluarga dan pendidikan bagi anak-anaknya," katanya.

Selain itu para PMI ini haruslah memiliki komitmen terhadap pekerjaannya. Ia tidak ingin ada PMI yang keluar dari penempatan, sebab hal tersebut bisa merubah status dari PMI yang legal menjadi ilegal dan merugikan diri sendiri.

"Jangan kabur, supaya tidak menjadi PMI ilegal," kata HM Sukiman Azmy.

Pada kesempatan itu diserahkan pula buku rekening yang akan memudahkan PMI untuk melakukan transfer atau menabung. 131 PMI asal NTB dilepas pada kesempatan tersebut, di mana 80 persen di antaranya berasal dari Lombok Timur. Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu daerah asal buruh migran terbesar di Indonesia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hindarkan pekerja migran ilegal, Lombok Timur minta camat ikut cegah